Silsilahkeluarga Anies Baswedan, garis keturunan, genealogy, kerabat, saudara, hubungan keluarga dari Anies Baswedan H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., adalah seorang akademisi pendidikan dan juga politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017 hingga 2022.[1] Anies Baswedan adalah cucu

Personnalités politiques asiatiques et reste du monde Née Kim JONG-UN Dirigeant suprême de la Corée du Nord Née le Dimanche 8 janvier 1984 à Pyongyang , Corée du Nord 39 ans Son arbre généalogique Signaler une erreur Ce formulaire vous permet de signaler une erreur ou un complément à la généalogie suivante Kim JONG-UN 1984 Plus d'informations Kim Jong-un, né le 8 janvier 1984 à Pyongyang, est un homme d'État nord-coréen, actuel dirigeant suprême de la Corée du Nord où il occupe les postes de président du Parti du travail de Corée, de commandant suprême de l'Armée populaire de Corée et de président de la Commission des affaires de l'État. Successeur de son père Kim Jong-il qui lui-même avait succédé à son père Kim Il-sung, il est le troisième représentant de la lignée du mont Paektu. ... Kim Jong-un, né le 8 janvier 1984 à Pyongyang, est un homme d'État nord-coréen, actuel dirigeant suprême de la Corée du Nord où il occupe les postes de président du Parti du travail de Corée, de commandant suprême de l'Armée populaire de Corée et de président de la Commission des affaires de l'État. Successeur de son père Kim Jong-il qui lui-même avait succédé à son père Kim Il-sung, il est le troisième représentant de la lignée du mont Paektu. © Copyright auteurs de Wikipédia - Cet article est sous licence CC BY-SA Origines géographiques La carte ci-dessous indique les communes d'origine des ancêtres de la personnalité. Chargement en cours... Une erreur est survenue lors du chargement de la carte. Ils cousinent avec... Signaler mon cousinage Connexion à votre compte Geneanet ×
Masjidbersejarah ini terletak di kecamatan Berbek, ±8km arah selatan kota Nganjuk. Di dirikan tahun 1745 oleh KRT Sosro Koesoemo atau Kanjeng Jimat, Bupati Berbek pertama. Beberapa ornamen bersejarah diantaranya : Mimbar dari kayu jati berukir dibuat tahun 1758, bedug tahun 1759, atap masjid dari ijuk tahun 1760 yang pada akhirnya diganti sirap. 0% found this document useful 0 votes431 views18 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes431 views18 pagesSejarah Nganjuk Sejarah Nganjuk Tahun 1811 Sejarah pemerintahan Kabupaten Pace sangat sulit diungkapkanKarena kurangnya data yang dapat menjelaskan keberadaannya. Demikian pula halnya denganmata rantai hubungan antara kabupaten pace dengan Kabupaten Berbek. Sehubungan denganhal tersebut maka pembahasan tentang sejarah pemerintahan Kabupaten Nganjuk dimulai darikeberadaan Kabupaten Berbek Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada permulaan tahun 1811 yang terdapatdalam buku tulisan Peter Carey yang b erjudul ‖Orang jawa dan masyarakat Cina 1755 - 1825‖, penerbit pustaka Azet, Jakarta,1986;diperoleh gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut, ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4daerah, yaitu Berbek, Godean dan Kertosono. Dengan catatan, bahwa Berbek, Godean,Nganjuk dan Kertosono merupakan daerah yang dikuasai Belanda dan KasultananYogyakarta, sedangkan daerah Nganjuk merupakan mancanegara Kasunanan SurakartaTimbul pertanyaan, apakah keempat daerah tersebut mempunyai status sebagai daerahkabupaten yang dipimpin oleh seorang bupati Raden Tumenggung atau berstatus lain? Darisilsilah keturunan raja negeri bima, silsilah Ngarso Dalem Sampean Dalem ingkang SinuwunKanjeng Sulatan Hamengkubuwono1 atau asal usul Raden Tumenggung SosrodiningratBupati Nayoko Wedono Lebet Gedong Tengen Rajekwesi dapat diperoleh kesimpulan bahwamemang benar daerah-daerah tersebut pada waktu itu merupakan daerah kabupaten. Adapunpenguasa daerah Berbek dan Godean dapat dijelaskan sebagai berikut1. Raja bima mempunyai seoarang putra, yaitu Haji Datuk Sulaeman, yang menikah denganputri Kyai Wiroyudo dan berputra empat orang yaitu Nyai Sontoyudo, Nyai Honggoyudo, Kyai Derpoyudo, Nyai Damis Nyai Honggoyudo berputraRaden Ayu Rongso Sepuh, Raden Ayu Tumenggung Sosronegoro, Raden Ngabei Kertoprojo,Mas Ajeng Raden Tumenggung Sosronegoro I, Bupati Grobongan, mempunyai putra sebanyak 30orang, antara lain Raden Tumenggung Sosrodiningrat I putra I, Reden Tumenggung Sosrokoesoemo I putraVII, Raden Tumenggung Sosrodirjo putra ke XXIII.4. Raden Tumenggung Sosrokoesoemo I adalah Bupati Berbek sebelum pecah dengan Godean Berputra sebanyak 19sembilan belas orang ,antara lain RMT Sosronegoro IIputra ke-2 dan RT. Sosrokoesoemo II putra ke-11.Menurut pengamatan penulis, ketika RT Sosrokoesoemo I meninggal dunia, telah digantikanadiknya, yakni RT Sosrodirdjo sebagai Bupati Berbek. Setelah itu Berbek di pecah menjadidua daerah, yaitu Berbek dan Godean. RT Sosrodirdjo tetap memimpin daerah Berbek,sedangkan Godean dipimpin oleh keponakannya yaitu RMT Sosronegoro II putra kedua dariRT Sosrokoesoemo I. Selanjutnya, menurut perkiraan, setelah kedua bupati tersebut pensiun,Kabupaten Berbek yang dipimpin oleh RT Sosrokoesoemo II Putra ke-11 I.Tentang Kabupaten Nganjuk dan Kertosono belum dapat diungkapkan lebih jauh, karenadalam perkembangan selanjutnya kedua daerah tersebut bergabung manjadi satu dengandaerah Berbek, yang diperkirakan terjadi sebelum tahun 1852. Adapun bupati Nganjuk sekitartahun 1830 adalah RT Brotodikoro, sedangkan bupati Kertosono adalah RT Soemodipoero. Tahun 1830 Perjanjian SeprehPada tanggal 3 juli 1830 atau tanggal 12 bulan suro tahun 1758, telah diadakan suatupertemuan di Pendopo Sepreh oleh Raad Van Indie Mr. Pieter Markus, Ridder Van de OrdeVan de Nederlandsche leeuw, Commisaris ter Regelling de Vorstenlanden untuk mengaturdaerah-daerah mancanegara kesunanan Surakarta atau kesultanan Yogyakarta, sebagai tindak lanjut dari persetujuan antara Neterlandsch Gouverment dengan yang mulia saat itu akanditempatkan dibawah pengawasan dan kekuasan Nederlandsch Gouverment. Keesokan harinya, pertemuan tersebut telah menghasilkan ―Perjanjian Sepreh Tahun 1830‖ yang ditandatangani dengan teraan-teraan cap dan bermaterai oleh 23 Bupati dari residensikediri dan residensi Madiun, dengan disaksikan oleh Raad Van Indie, Komisaris yangmengurus daerah-daerah kraton serta tuan-tuan Van Lawick Van Pabst dan de Solis,residen Rembang. Berdasarkan persetujuan tersebut mulai saat itu Nederlandsch Gouvermentmelaksanakan pengawasan tertinggi dan menguasai daerah-daerah dicermati, ternyata salah satu dari 23 Bupati yang telah ikut menandatanganiperjanjian tersebut adalah raden Tumenggung Brotodikoro, regency van Ngandjoek. Mengapademikian hal itu dapat dijelaskan sebagai berikutBahwa yang mengikuti pertemuan di Pendopo Sepreh hanyalah bupati-bupati mancanegara dari Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, sedangkan bupati Berbek dan bupatiKertosono, sebagaimana diuraikan dimuka, adalah merupakan bupati dari daerah-daerah yangtelah dikuasai dan mulai tunduk dibawah pemerintah belanda jauh uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sejak adanya Perjanjian Sepreh1830, atau tepatnya tanggal 4 juli1830, maka semua kabupaten di Nganjuk Berbek,Kertosono dan Nganjuk tunduk dibawah kekuasaan dan pengawasan Setelah Perjajian SeprehPada tanggal 31 Agustus 1830, atau hampir dau bulan setelah Perjanjian Sepreh, pemerintahanHindia Belanda mengadakan penataan-penataan / pengaturan-pengaturan atas kabupaten-kabupaten yang telah berada dibawah pengwaasan dan kekuasaanya. Tentang penataan inidapat dilihat dalam surat pemerintahan Hindia Belanda Semarang, 31 Agustus1830, yang berisikan tentang hasil konferensi dari Gubernur Jendral dengan komisaris-komisaris yang mengurus / mengatur daerah-daerah hasil konferensi tersebut, kemudian keluar satu keputusan tetang rencana dari PemerintahHindia Belanda, yang antara lain menerangkan bahwaPertama Menentukan bahwa daerah mancanegara bagian timur akan terdiri dari duaresidensi, yaitu Residensi Kediri dan Residensi Bahwa Residensi Madiun akan terdiri dari kabupaten-kabupaten Kedirie, Kertosono,Ngandjoek, Berbek, Ngrowo dan Kalangbret. Dan selanjutnya dari Distrik-distrik Blitar,Trenggalek, Kampak dan yang lebih timur sampai dengan batas-batas dari Malang, baik batasdari kabupaten-kabupaten maupun distrik juga akan diatur Bahwa Residensi Kediri akan terdiri dari kabupaten-kabupaten Kedirie, Kertosono,Ngandjoek, Berbek, Ngrowo dan Kalangbret. Dan selanjutnya dari Distrik-distrik Blitar,Trenggalek, Kampak dan yang lebih ke Timur sampai dengan batas-batas dari Malang, baik batas dari Kabupaten-kabupaten maupun Distrik-distrik juga akan diatur realisasinya, pada kurun waktu empat bulan kemudian ditetapkanlah Resolusi No 10Tanggal 31 Desember 1830, yang berisikan tentang pelaksanaan dari Skep. Tanggal 31Agustus 1830 tersebut di lebih jelasnya dapat dilihat dalam isi Resolusi tersebut, khususnya pada bagiankeempat, yang antara lain berbunyi sebagai berikut Keempat juga sangat disayangkan, dari Skep, tanggal 31 Agustus Y1. La. No 1 terpaksadisetujui diperkuat dua Residensi dalam kabupaten-kabupaten. NGANJUK Ainul Yakin Calon Wakin Bupati Nganjuk yang mendampingi Calon Bupati Nganjuk Desy Natalia Widya melakukan ziarah ke Makam para tokoh dan ulama di Nganjuk, Rabu (17/1/2018). Pasangan Desy - Gus Yakin pertama berziarah ke makan Kanjeng Jimat Sosrokoesomo di Berbek, Nganjuk. Kanjeng Jimat Sosrokoesomo adalah Bupati Pertama di Nganjuk yang memiliki kemampuan []
Sayamau ziarah ke Kanjeng Jimat, "kata Sukamto (64) warga Ngantru, Trenggalek, Jatim. Ada prasasti, persisnya di bagian selatan kijingnya yang bertuliskan huruf Arab tapi berbahasa jawa. Kalimat itu terbaca. "Puniko Pesarean Kanjeng Ratu Toemenggung Sosro Kusumo.". Kalimat itu bisa dimaknai bahwa jasad yang sumare dalam makam tersebut
Selaindi Nganjuk, beberapa dari mereka juga pergi ke bukit Tengger di kawasan Bromo, Semeru dan lereng Gunung Wilis. Selama perjalanan mensyiarkan Islam di Kabupaten Nganjuk, Kanjeng Jimat menggunakan pendekatan Hindu-Budha dengan memadukan budaya Islam. Pendekatan yang dilakukan oleh Kanjeng Jimat berbuah manis, alhasil cukup banyak umat MasjidPeninggalan Kanjeng Jimat dari Nganjuk Kuno Dari kejauhan, adzan berkumandang. Suaranya terdengar agak parau. Napasnya sedikit tersengal. Kelih Kamimohon bantuan terutama dari sesama keturunan R.M Tafsiruddin II bin R.M. Moh. Santri, jikalau ada yg memiliki daftar silsilah lengkap yg yg ada nama R. Abdul Alim yg menikah dg Ny. Eyang Kanjeng Jimat wafat 1760-an Nganjuk 3. Kebenaran antara Kyai Arfiyah kakaknya Nyai Fathurrahman atau anaknya (Butuh penelitian LBH akurat PacitanTribunNews- Makam Kanjeng Jimat berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Tepatnya berada di sebuah pemakaman bernama Giri Sampoerno. Kanjeng Jimat dikenal sebagai tumenggung, penjuang, dan penyebar agama Islam di Pacitan. Pemakaman Giri Sampoerno sangat mudah dijangkau dan sangat dekat dengan pusat
NGANJUK Masjid Al-Mubarok di Desa Kacangan, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk merupakans salah satu masjid yang istimewa di Jawa "Saat kedatangan Mbah Kanjeng Jimat, akhirnya ditukargulingkan dan dibangun yang lebih besar di sini (lokasi Masjid Al-Mubarok saat ini), dan lebih bagus," ujar Hendro Prayitno, saat
ug5jP.
  • 13q3t64008.pages.dev/958
  • 13q3t64008.pages.dev/435
  • 13q3t64008.pages.dev/601
  • 13q3t64008.pages.dev/491
  • 13q3t64008.pages.dev/798
  • 13q3t64008.pages.dev/495
  • 13q3t64008.pages.dev/221
  • 13q3t64008.pages.dev/971
  • 13q3t64008.pages.dev/938
  • 13q3t64008.pages.dev/961
  • 13q3t64008.pages.dev/318
  • 13q3t64008.pages.dev/31
  • 13q3t64008.pages.dev/963
  • 13q3t64008.pages.dev/37
  • 13q3t64008.pages.dev/480
  • silsilah keturunan kanjeng jimat nganjuk