Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi: Kelemahan pada salah satu sisi tubuh ( hemiparesis) Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa Kesulitan berbicara Disartria Kesemutan Kesulitan mengenal wajah (
Stroke iskemik: terjadi saat aliran darah melalui arteri yang memasok darah kaya oksigen ke otak tersumbat. Seseorang yang sedang mengalami stroke dapat terlihat kebingungan, linglung, atau tidak dapat berbicara dengan jelas. Kenali Kesemutan yang Bisa Jadi Tanda Stroke. Gejala lain dapat meliputi: kehilangan kesadaran total atau terbatas; 1. Stroke Hemoragik Pembuluh darah otak yang pecah merupakan penyebab stroke hemoragik. Kondisi ini menyebabkan darah keluar ke jaringan otak atau ke ruang cairan serebrospinal. Perdarahan tersebut akan menekan sel-sel otak dan merusaknya. Kondisi ini dapat dipicu oleh aneurisma otak, hipertensi, angiopati amiloid serebral, dan trauma kepala.Secara umum, stroke dapat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Perbedaan di antara keduanya adalah stroke hemoragik terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di otak, sedangkan stroke iskemik muncul karena pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan.
1. Edema otak Salah satu komplikasi stroke yang mungkin terjadi adalah edema atau penumpukan cairan yang menyebabkan otak menjadi bengkak. Edema biasanya terjadi 1-2 hari setelah terjadinya serangan stroke iskemik akut, dan mencapai titik maksimal setelah 3-5 hari. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di dalam atau sekitar otak pecah. Kondisi ini menyebabkan darah mengalir ke dalam rongga tengkorak kepala. Akibatnya, tekanan di dalam kepala meningkat dan jaringan otak pun mengalami kerusakan. Beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak adalah: 54BkD.