Tahukah kamu bahwa masih banyak yang belum memahami mengenai perbedaan pemimpin dan manajer? Sekilas, keduanya memang memiliki makna sama. Namun, istilah keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Sebagaimana diketahui, di dalam perusahaan maupun organisasi terdapat seorang leader pemimpin dan manajer. Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan memengaruhi, memotivasi, mengarahkan, dan mengawasi orang lain agar tugas yang sudah direncanakan terselesaikan dengan baik. Sementara berdasarkan definisinya, seorang manajer harus bisa mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan orang lain agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi tercapai. Meskipun, seorang manajer belum tentu seorang pemimpin, keduanya penting bagi keberlangsungan perusahaan. Apa Itu Pemimpin? Pemimpin bukanlah sebuah jabatan atau posisi di dalam sebuah perusahaan. Kamu dapat melihat struktur organisasi perusahaan dan tidak akan menemukan kata pemimpin di dalamnya. Pemimpin adalah sebuah karakter atau peran. Dengan kata lain, siapapun dapat menjadi pemimpin atau memiliki sifat kepemimpinan. Tentu saja pemimpin yang hebat umumnya memiliki posisi atau jabatan yang mentereng di perusahaan. Pemimpin kemudian umumnya memiliki pengaruh yang besar di dalam perusahaan. Apa Itu Manajer? Berbeda dengan pemimpin, manajer adalah sebuah jabatan atau posisi. Manajer umumnya memiliki peran untuk mengatur sistem organisasi perusahaan. Manajer dapat dianggap sebagai gerbang ke tingkat yang lebih tinggi oleh para bawahannya. Para karyawan umumnya akan lebih sering berbicara pada dan bertemu dengan manajer ketimbang pemimpin yang memiliki jabatan lebih di atas. Apa Saja Perbedaan Antara Pemimpin dan Manajer? Setelah mengetahui pengertian pemimpin dan manajer, kamu mungkin telah memiliki sedikit gambaran tentang perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai perbedaan antara pemimpin dan manajer berikut ini. 1. Posisi Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mampu memimpin, baik secara formal resmi maupun informal tidak resmi. Untuk mendapatkan posisi pemimpin, kamu harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Pemilihannya sendiri tidaklah serumit manajer. Pasalnya, posisi pemimpin umumnya bersifat sementara. Pemimpin memiliki masa kontrak yang bervariasi tergantung tugas. Misalnya, jika kamu ditugaskan untuk mengurus sebuah proyek pembangunan gedung yang membutuhkan waktu selama enam bulan, maka selama itulah kamu menjabat sebagai pemimpin. Baca Juga 3 Tingkatan Piramida Manajemen Dan Contohnya Berbeda dengan pemilihan pemimpin yang biasanya berdasarkan kontrak kerja mengenai proyek atau tugas tertentu, pemilihan manajer dilakukan secara formal berdasarkan yuridis perusahaan tersebut yang ditandai dengan adanya surat pengangkatan atau keputusan dari komisaris atau direktur. Umumnya, waktu kerja yang diperlukan seseorang untuk menjabat sebagai manajer berkisar tiga hingga lima tahun. Makin banyak prestasi yang kamu raih, makin besar peluang untuk menduduki posisi tinggi dalam waktu relatif singkat. 2. Fungsi Pemimpin memiliki fungsi dasar untuk membentuk visi, tim, membagi tugas, mengarahkan, memotivasi dalam bekerja, dan menggerakkan bawahannya mencapai tujuan. Dalam menjalankan fungsinya, pemimpin lebih menekankan pengaruh yang dimilikinya untuk membuat bawahan mengikuti arahannya, bukan dengan paksaan atau iming-iming hadiah. Pemimpin akan melakukan stimulasi, memberikan fasilitas, dan berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan yang wajib diikuti oleh bawahannya. Sementara fungsi dasar manajer berkaitan erat dengan perencanaan planning, pengarahan directing, pengorganisasian organising, kontrol controlling, dan penempatan staff staffing. Biasanya, seorang manajer dalam menjalankan fungsinya sering memanfaatkan kekuasaan jabatan dan wewenang secara struktural yang mempunyai kekuatan mengikat. Artinya, seorang manajer dapat memaksa atau menghukum bawahannya. 3. Tugas dan Peran Salah satu perbedaan pemimpin dan manajer yang utama terdapat pada tugas dan peran. Pemimpin membangun visi sementara manajer mewujudkan ide tersebut dengan membuat rencana. Pemimpin perusahaan yang hebat adalah pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. Ia dapat melihat hal-hal yang umumnya tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang. Sementara itu, manajer yang hebat adalah manajer yang dapat membuat rencana yang runut untuk mewujudkan visi dari pemimpin. Jika pemimpin bertugas untuk membangun visi, maka manajer membangun tujuan untuk mewujudkannya. Seorang pemimpin tidak hanya harus berwibawa, tetapi juga mampu menguatkan visi yang diemban. Lantaran memahami bahwa membangun personal branding sangatlah penting, pemimpin cenderung melakukan banyak hal unik, berpikiran out of the box, dan mendorong bawahannya untuk terus berkembang. Pemimpin juga tidak takut untuk berinovasi dan mengambil risiko. Selain bertanggung jawab, seorang manajer harus mempunyai pengetahuan luas, terampil, dan mampu berkomunikasi. Tugasnya adalah mengatur dan mengintegrasi berbagai jenis variabel ke dalam tujuan perusahaan. Seorang manajer harus bisa memimpin bawahannya serta merencanakan, mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan manajemen. Manajer memiliki peran dalam menentukan langkah yang harus diambil demi mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer juga harus bisa memprediksi hasil dari pilihan tersebut. Selain bertanggung jawab dalam pengelolaan dan koordinasi tim, manajer juga harus memastikan bahwa kebijakan perusahaan berjalan sebagaimana mestinya. Berbeda dengan pemimpin yang berani berinovasi, seorang manajer cenderung menjalankan tugas secara formal sehingga selalu berpegang teguh pada hal-hal yang sudah terbukti keberhasilannya. Seorang manajer lebih banyak meniru kompetensi dan mencontoh perilaku serta gaya kepemimpinan orang lain. Alih-alih mengambil risiko layaknya seorang pemimpin, seorang manajer justru meminimalisasi risiko tersebut dengan cara menjalankan yang telah ada. Singkatnya, seorang manajer akan berusaha mengendalikan situasi dan cenderung menghindari masalah. 4. Kepemimpinan Ditilik dari lingkungan kerja, seorang pemimpin bisa memimpin di lingkungan kerja formal ataupun informal. Pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap bawahannya dan seluruh anggota tim yang turut berkontribusi. Ketika terdapat satu unit kerja melakukan kesalahan, unit lain harus menanggung beban karena kesalahan tersebut. Seorang pemimpin biasanya berpikir dengan lebih holistik dan memiliki gambaran mengenai target pencapaiannya. Hal inilah yang membuat pemimpin tahu bagaimana cara mendorong dan menginspirasi bawahannya untuk mengubah visi menjadi realita. Baca Juga Mengenal Strategi Kepemimpinan Dalam Dunia Kerja Dibandingkan orang biasa, cara berpikir pemimpin sangat luas dan jauh. Tak jarang pemimpin memiliki pemikiran yang dianggap nyeleneh, tetapi sangat mendukung terwujudnya visi atau tugas yang diemban. Pemimpin yang baik sangat mengetahui potensi bawahannya. Oleh karena itu, pemimpin sering memotivasi bawahannya untuk terus berkembang dan memaksimalkan kemampuannya. Alhasil, seluruh bawahan yang tergabung dalam tim mampu memberikan hasil terbaik dan bekerja sama mencapai tujuan. Berbeda dengan pemimpin, seorang manajer hanya bisa memimpin di lingkungan kerja formal saja. Manajer memiliki tanggung jawab pada atasannya. Lantaran bertugas memastikan tujuan dapat tercapai, seorang manajer lebih fokus terhadap cara mengatur dan menyelesaikan hal-hal yang dinilai dapat menjadi penghalang atau menimbulkan masalah di kemudian hari. Supaya berjalan lancar, manajer memiliki seorang asisten untuk membantunya mengerjakan tugas operasional. Lain dengan gaya kepemimpinan pemimpin yang bersifat transformasional memberi motivasi dan memberdayakan, gaya kepemimpinan manajer bersifat transaksional member hadiah dan hukuman. Mengingat manajer selalu bertindak konvensional, cara kepemimpinannya cenderung kaku. Manajer hanya menugaskan dan memberikan panduan atau arahan pada bawahannya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Bawahan yang memiliki kinerja baik akan diberikan hadiah, sedangkan yang berkinerja buruk akan mendapatkan hukuman. 5. Perlakuan Pada Bawahan Seorang pemimpin mempunyai bawahan yang kerap disebut pengikut. Pengikut pemimpin adalah orang-orang yang percaya terhadap kemampuan, kecakapan, dan perilaku pemimpinnya yang baik. Pengikut akan menjalankan tugas dan perintah atas dasar rasa kagum dan hormat. Seorang pemimpin hampir tidak berjarak dengan bawahannya. Pemimpin juga memiliki kepedulian tinggi terhadap bawahannya dan memperlakukannya sebagai makhluk yang utuh. Hal itulah yang membuat seorang pemimpin tidak hanya mengejar target, melainkan juga memedulikan keseimbangan kehidupan kerja bawahannya. Lantaran sangat mengenali potensi dan kemampuan para pengikutnya. Pemimpin tidak segan untuk melakukan tindakan persuasif supaya bawahan mengikuti instruksinya sehingga visi dan target tercapai. Baca Juga 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja Berbeda dengan pemimpin yang memiliki pengikut secara sukarela, manajer mempunyai bawahan yang disebut sebagai karyawan atau staf. Bawahan tersebut harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan manajer. Mengingat manajer memiliki kuasa untuk memberikan tugas, hadiah, dan hukuman, para bawahannya biasanya patuh dan menjalankan tugas yang diberikan sebaik mungkin. 6. Sikap Terhadap Resiko Perebedaan besar lainnya antara pemimpin dan manajer adalah sikap keduanya terhadap resiko. Pemimpin adalah orang yang berani mengambil risiko. Ia percaya bahwa visi yang dimilikinya akan membayar segala perjuangannya di masa sekarang. Pemimpin adalah orang yang berpikir soal jangka panjang. Sementara itu, manajer cenderung menghindari risiko. Manajer adalah orang yang bertugas untuk memberikan hasil secepat mungkin. Manajer fokus mencapai target jangka pendek untuk menunjukkan hasil yang positif bagi perusahaan. Kesimpulan Baik manajer maupun pemimpin memainkan tanggung jawab yang berbeda. Masing-masing dari mereka bergerak tidak hanya dengan tim tetapi juga dengan kerangka kerja organisasi yang teratur dan memiliki bawahan. Membangun kolaborasi, meningkatkan komunikasi, mengambil resiko dengan tujuan visi perusahaan sangat penting untuk alasan ini. Memang menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah berhasil, namun begitulah hakikatnya. Setiap dari Anda yang pernah memiliki posisi kepemimpinan akan dapat memahami hal ini. Tidak ada keraguan bahwa setiap perusahaan yang sukses memiliki manajemen dan kepemimpinan terbaik. Setiap pemimpin harus mengembangkan kemampuannya sendiri di samping perannya sebagai karyawan. Karena sebenarnya tidak ada formula untuk kepemimpinan yang efektif. Karena setiap karyawan memiliki kepribadiannya masing-masing, pemimpin dan manajer harus menugaskan individu berdasarkan kemampuannya. Perusahaan bisa menawarkan seluruh fasilitas sebagai pendongkrak kinerja pekerja. Menggunakan perangkat lunak SDM yang berfokus pada produktivitas karyawan atau alat absensi online, misalnya. Karyawan tidak hanya bekerja lebih efisien, tetapi bisnis juga mendapatkan keuntungan secara konsisten. Baca Juga Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda? Demikianlah informasi mengenai perbedaan pemimpin dan manajer yang perlu kamu ketahui. Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Secara simpel, pemimpin adalah orang yang membangun visi dan berpikir jangka panjang, sementara manajer adalah orang yang menentukan tujuan serta berpikir jangka pendek. Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu tidak harus menjabat sebagai manajer lebih dulu. Kamu bisa mempelajari kepemimpinan melalui portal pembelajaran daring GreatNusa. GreatNusa menyediakan berbagai jenis course dan webinar dengan materi berkualitas dan praktis. Berbekal materi tersebut, kamu bisa mengoptimalkan kemampuan leadership dan manajerial. Tunggu apa lagi? Ayo, gapai masa depan yang lebih baik bersama GreatNusa!
PTMattel Indonesia di kota Bekasi sesuai dengan alamatnya Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka V Blok G Kav. 4-6, Cikarang Utara, Harja Mekar, Kec. dan juga menambah wawasan baru dan cara berfikir baru dh lingkungan kerja baru.Mungkin ini system cara perekrutannya berbeda drpd yg lain, hnya saja utk ujiam Matematik harus tenang dan
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KETUA RT DALAM MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT KABUPATEN BOGOR NAILA VELLAYATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Komunikasi Kepemimpinan Transformasional Ketua RT dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Kabupaten Bogor adalah benar karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2016 Naila Vellayati NIM I35214031 RINGKASAN NAILA VELLAYATI. Komunikasi Kepemimpinan Transformasional Ketua RT dalam Mendorong Tingkat Partisipasi Masyarakat Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh SARWITITI SARWOPRASODJO dan CAHYONO TRI WIBOWO Komunikasi pembangunan yang melibatkan seluruh warga dalam pembangunan diperlukan agar dari tahap perencanan hingga pengambilan keputusan berjalan sesuai dengan tujuan dari kegiatan atau program yang desa laksanakan. Pertemuan rutin, pertemuan tokoh masyarakat, dan pertemuan pengajian serta kegiatan rutin di desa menjadi wadah bagi warga untuk menyalurkan aspirasi dan mendapatkan informasi hasil pengambilan keputusan dari desa maupun dari RT. Ketua RT dengan menggunakan gaya kepemimpinannya dan dapat berkomunikasi dengan efektif diharapkan akan mampu meningkatkan partisipasi warga lingkungan RT untuk membangun desa kearah penguatan sumberdaya dan kelembagaan desa sehingga desa menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kredibilitas ketua RT, intensitas pertemuan, dan kepemimpinan transformasional yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa serta pola interaksi yang terjadi dalam pertemuan RT di empat dusun pada tiga kecamatan. Desain penelitian menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan unit analisis ketua RT. Responden penelitian adalah 38 Ketua RT Perempuan dan laki-laki serta 76 kepala keluarga KK. Metode pengumpulan data adalah survei, wawancara mendalam, dan observasi langsung. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis korelasi Rank Spearman, analisis komparatif Mann-Whitney, analisa Hymes dan analisa interaksi Bales. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Ketua RT Perempuan memiliki kekuatan pada kredibilitas, intensitas pertemuan, dan kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan partisipasi warga sedangkan Ketua RT Laki-lakimemiliki kekuatan pada kepemimpinan transformasional dalam meningkatkan partisipasi warga 2 Ketua RT dapat menjalankan fungsi penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi warga di wilayahnya. Ketua RT laki-laki dan ketua RT perempuan juga dapat memimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional dan pola komunikasi yang baik untuk meningkatkan partisipasi warga di wilayahnya. Partisipasi warga berupa keikutsertaan dalam pertemuan RT dan pelaksanaan kegiatan RT merupakan bentuk partisipasi warga untuk pembangunan desa kearah mandiri 3 Fungsi yang belum maksimal terjadi pada pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni warganya karena warga masih dilibatkan dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan. Pelibatan partisipasi warga belum maksimal pada tahap evaluasi kegiatan pembangunan desa. Kata kunci kepemimpinan partisipasi transformasional, komunikasi pembangunan, SUMMARY NAILA VELLAYATI. Head of RT Communications Transformational Leadership Encourage Community Participation in Kabupaten Bogor. Supervised by SARWITITI SARWOPRASODJO and CAHYONO TRI WIBOWO Communication development involving all citizens in the construction is necessary in order from the planning stages to the decision-making run by the purpose of the activity or program carried village. Regular meetings, meetings of community leaders, and meetings as well as the recitation of routine activities in the village into a forum for citizens to voice the aspirations and obtain information on the results of decision-making from the village or RT. Head of RT by using his leadership style and be able to communicate effectively is expected to increase citizen participation RT for rural reconstruction and institutional resources towards strengthening the village so the village for the better. This study aims to analyze the credibility of the RT, the intensity of the meeting, and transformational leadership related to community participation in rural development as well as patterns of interactions that occur at the meeting of RT in four hamlets in the three districts. The study design using a mixture of quantitative and qualitative methods to the analysis unit of the RT. Respondents are 38 heads of RT women and men as well as 76 families KK. Data collection methods are surveys, interviews, and direct observation. Analysis of the data used are descriptive analysis, Spearman Rank correlation analysis, comparative analysis Mann-Whitney, Hymes analysis and interaction analysis Bales. The results showed that 1 the Chairman of RT Women have power on credibility, the intensity of the meeting, and transformational leadership to increase the participation of citizens. While the RT males have power at transformational leadership in enhancing the participation of citizens 2 Head of RT can run a self-driving function of cooperation and participation of citizens in the region. Chairman of RT men and women of the RT can also lead to the style of transformational leadership and good communication pattern to increase the participation of citizens in the region. The participation of the people in the form of participation in the meeting of the RT and the implementation of RT is a kind of citizen participation for rural development towards self 3 The function did not maximize in the manufacture of ideas in the implementation of development by developing the aspirations and real self of its citizens because the citizens are still involved in the planning and execution, The involvement of citizen participation is not maximized in the evaluation of rural development. Keywords communication development, participation, transformational leadership © Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KETUA RT DALAM MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT KABUPATEN BOGOR NAILA VELLAYATI Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis Dr Ir Siti Amanah, MSc PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2016 ini adalah Komunikasi kepemimpinan transformasional ketua RT dalam mendorong tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Bogor. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata dua S2 pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penyelesaian tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada 1. Ibu Dr Ir Sarwititi Sarwoprasodjo, MS sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr Cahyono Tri Wibowo, MM sebagai anggota komisi pembimbing yang sabar dan memberi dukungan kepada penulis serta Ibu Dr Ir Siti Amanah, Msc sebagai penguji luar komisi. 2. Kepala Camat Kecamaran Ciomas, Kepala Camat Dramaga dan Kepala Camat Parung serta Kepala Desa dan Ketua RT di 15 desa daerah penelitian serta seluruh responden telah memberikan informasi selama penelitian. 3. Kedua orang tua, Drs. Wira Indra Satya, MKes dan Ir. Zul Erwina terima kasih atas segala kasih sayang, do’a dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. 4. Keluarga besar yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis. 5. Kawan-kawan di MondetCrew dan Forlie inc terima kasih atas segala doa dan semangat yang diberikan kepada penulis. 6. Nurul Qamariyah SKom, MKom, Nala Sari Tanjung, dan Kadek Diah Pradnyani, dan Kawan-kawan Program Pascasarjana KMP dan KOM IPB angkatan 2014 terima kasih atas do’a dan dukungannya selama ini. 7. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada MSP yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat serta kebersamaannya. Penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. Bogor, November2016 Naila Vellayati DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN ix 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 1 1 4 5 5 2 TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Pembangunan Karakteristik Individu Kepemimpinan Partisipasi Faktor-Faktor Kepemimpinan Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian 6 6 8 9 14 16 18 19 3 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Kuantitatif Metode Kualitatif 20 20 20 20 29 4 DESKRIPSI UMUM DESA 30 5 PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN DESA 31 6 KEPEMIMPINAN KETUA RT Kredibilitas Ketua RT Gaya Kepemimpinan Transformasional 33 33 34 7 INTENSITAS PERTEMUAN Siskamling Pengajian Posyandu Kerja Bakti Pertemuan RT Pertemuan Tokoh Masyarakat Pertemuan Pengajian 38 38 39 40 41 42 43 44 8 FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI Hubungan Kredibilitas Ketua RT dengan PartisipasiWarga dalam Pembangunan Desa Hubungan Intensitas Pertemuan dengan Partisipasi Warga dalam Pembangunan Desa Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Partisipasi Warga dalam Pembangunan Desa 45 45 47 50 9 POLA KOMUNIKASI KELOMPOK DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Ketua RT Perempuan Transformasional Ketua RT Perempuan Kurang Transformasional Ketua RT Laki-laki Dominan Kepemimpinan Transformasional Ketua RT Laki-laki Kurang Transformasional Ringkasan Pola Komunikasi 53 54 58 62 65 68 10 ANALISIS INTERAKSI KOMUNIKASI KELOMPOK DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Kasus Pertemuan RT Perempuan Transformasional Kasus Pertemuan RT Perempuan Kurang Transformasional Kasus Pertemuan RT Laki-Laki Transformasional Kasus Pertemuan RT Laki-Laki Kurang Transformasional 70 70 71 72 73 11 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran 74 74 75 DAFTAR PUSTAKA 75 LAMPIRAN 80 RIWAYAT HIDUP 96 DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Indikator, definisi, parameter, dan kategori penelitian Indikator, definisi, parameter, dan kategori penelitian Indikator, definisi, parameter, dan kategori penelitian Indikator, definisi, parameter, dan kategori penelitian Nilai rata-rata skor partisipasi wargaKetua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-laki Kabupaten Bogor Nilai rata-rata skor kredibilitas Ketua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-laki Kabupaten Bogor Nilai rata-rata dan nilai beda kepemimpinan transformasional Ketua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-lakiKabupaten Bogor Nilai rata-rata dan nilai beda intensitas pertemuan Ketua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-laki Kabupaten Bogor Koefisien korelasi Spearman rs kredibilitas Ketua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-lakidengan pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil di Kabupaten Bogor tahun 2016 Koefisien korelasi Spearman rs intensitas pertemuan Ketua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-laki dengan pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil di Kabupaten Bogor tahun 2016 Koefisien korelasi Spearman rs kepemimpinan transformasional Ketua RT Perempuan dan Ketua RT Laki-laki dengan pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil di Kabupaten Bogor tahun 2016 Ringkasan pola komunikasi empat kampung di Kabupaten Bogor menurut analisa Hymes Persentase ujaran menurut kategori proses interaksi Bales oleh Ketua RT Perempuan Tranformasional Persentase ujaran menurut komponen kepemimpinan transformasional oleh Ketua RT Perempuan Badoneng Persentase ujaran menurut kategori proses interaksi Bales oleh Ketua RT Perempuan kurang transformasional Persentase ujaran menurut komponen kepemimpinan transformasional oleh Ketua RT Perempuan Cibereum Persentase ujaran menurut kategori proses interaksi Bales oleh Ketua RT Laki-laki tranformasional Persentase ujaran menurut komponen kepemimpinan transformasional oleh Ketua RT Laki-laki Iwul Persentase ujaran menurut kategori analisis interaksi Bales oleh Ketua RT Laki-laki kurang transformasional Persentase ujaran menurut komponen kepemimpinan transformasional oleh Ketua RT Laki-laki Sukarapi 22 23 24 25 31 33 35 42 45 47 50 69 70 71 71 72 72 73 73 74 DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 Kerangka pemikiran penelitian Kegiatan pekan imunisasi nasional Desa Babakan Setting tempat duduk pertemuan RT transformasional Pr Setting tempat duduk pertemuan RT kurang transformasional Pr Setting tempat duduk pertemuan RT transformasional Lk Setting tempat duduk pertemuan RT kurang transformasional Lk 18 41 54 58 62 66 DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Uji Beda Ketua RT Per Kecamatan Data Matriks KK Ketua RT Perempuan Data Matriks KK Ketua RT Laki-laki Kasus Pertemuan RT Perempuan Dominan Transformasional Kasus Pertemuan Ketua RT Laki-laki Dominan Transformasional 81 82 82 82 83 91 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana dan diharapkan akan membangun manusia yang mandiri. Pembangunan diharapkan akan menghasilkan individu-individu yang mandiri dalam mengatasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan yang bermanfaat untuk dapat meningkatkan mutu hidup masyarakat. Proses pembangunan memerlukan komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada khalayak agar tercapai mutual understanding terhadap makna pesan tersebut. Komunikasi pembangunan menjadi jembatan penghubung terhadap masalah dan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat, sehingga tujuan pembangunan tepat pada sasaran Mardikanto 2010. Pendekatan komunikasi pembangunan sangat diperlukan untuk dapat menciptakan kesamaan makna yang dapat menghasilkan partisipasi masyarakat dan pada akhirnya berhubungan dengan keberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Komunikasi pembangunan menurut Servaes 2008 melibatkan orang untuk mengembangkan dirinya, masyarakat disekitarnya dan hal tersebut pasti melibatkan tindakan secara sukarela. Komunikasi pembangunan melibatkan banyak orang untuk mengembangkan diri mereka dan lingkungan sekitar tanpa melibatkan orang lain maka pembangunan tidak dapat terlaksana sesuai dengan hasil yang diharapkan. Kegiatan komunikasi pembangunan melibatkan masyarakat mulai tahap perencanaan hingga menikmati hasil pembangunan. Kegiatan pelibatan masyarakat dan pemangku kepentingan diperlukan dalam mendukung pembangunan sejalan dengan Mefalopulos 2008 bahwa komunikasi pembangunan mendukung perubahan yang berkelanjutan dalam pembangunan dengan melibatkan pemangku kepentingan utama agar membangun lingkungan yang kondusif dalam menilai risiko dan peluang; menyebarluaskan informasi; mendorong perilaku dan perubahan sosial. Komunikasi pembangunan menjadi penting karena dapat membantu masyarakat atau pihak terlibat dalam pembangunan di jalurnya serta untuk menciptakan kemandirian. Komunikasi pembangunan membantu masyarakat dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan menikmati hasil. Perencanaan tersebut akan menghasilkan keputusan bersama yang nantinya akan dilaksanakan oleh pihak yang terlibat pembangunan dan masyarakat. Pengambilan keputusan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan tidak dapat berdiri tanpa adanya partisipasi dari pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Mefalopulos 2008. Salah satu pembangunan daerah yang sering terlupakan adalah pembangunan desa, padahal desa merupakan cikal bakal sebuah negara. Pembangunan desa masih dianggap sebelah mata oleh pemerintah tetapi saat ini pemerintah kemudian berupaya untuk membangun desa kearah yang lebih baik. Pelaksanaan pembangunan desa maka tidak hanya dilihat dari infrastruktur yang terjamin tetapi juga dari sumberdaya masyarakatnya yang mandiri dan mampu melanjutkan pembangunan desa kearah yang lebih baik. Sejalan dengan ini, maka pembangunan desa memerlukan pemerintahan desa karena desa saat ini telah 2 memiliki otonomi desa yakni otonomi asli, bulat, dan utuh serta bukan merupakan pemberian dari pemerintah. Desa harus mengurusi keperluan dan memiliki kewenangan untuk mengatur keseluruhan kepentingan masyarakat setempat, tetapi dengan adanya otonomi tidak membuat desa melupakan nilai tanggungjawabnya terhadap Negara Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 18 kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. Desa memiliki kepala pemerintahan yang disebut kepala desa. Kepala desa dibantu oleh ketua rukun warga RW dan ketua rukun tetangga RT. Menurut Undang-Undang peraturan menteri dalam negeri No. 5 tahun 2007 pasal 1 ayat 9 menyatakan Rukun Warga RW adalah bagian kerja lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau Lurah. Sedangkan ayat 10 menyatakan Rukun Tetangga RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau Lurah. Melihat hal ini maka RT/RW sangat dekat dengan masyarakat karena dipilih langsung oleh masyarakat dan berfungsi dalam pemeliharaan keamanan, ketertiban, dan kerukunan hidup antar warga; serta penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya. RT/RW merupakan bagian kecil dari desa tetapi peran aktif RT/RW dibutuhkan untuk membangun desa dan kelurahan setempat. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk pembangunan daerah setempat. Pembangunan lingkungan desa khususnya di RT/RW memerlukan kepemimpinan agar proses komunikasi yang berjalan dapat terkoordinasi dengan baik dan regulasi dari kegiatan dapat berjalan sesuai tujuan dari pemerintahan desa. Ketua RT kemudian dipilih untuk membantu RW dan kepala desa menjaga kestabilan lingkungan setempat. Ketua RT dipilih oleh masyarakat sehingga masyarakat tahu bagaimana kredibilitas dari calon ketua RT yang mereka pilih. Ketua RT yang merupakan salah satu pemangku kepentingan pembangunan diharapkan dapat melibatkan seluruh warga agar proses pembangunan dapat berjalan dengan baik. Pendekatan pembangunan yang dilakukan untuk upaya ini berbasis kepada partisipasi warga agar tercapai tujuan dari pembangunan yang partisipatif. World Bank dalam Mefalopulos 2008 menyatakan bahwa secara internasional, tantangan pembangunan berkelanjutan dan partisipasi semakin diakui sebagai bagian penting dari strategi pembangunan berkelanjutan. Sejalan dengan hal ini maka Ketua RT dipilih oleh warga. Ketua RT tidak hanya berjenis kelamin laki-laki karena sesuai dengan salah satu tujuan program Sustainable Development Goals SDGs yang memastikan bahwa partisipasi perempuan secara penuh dan efektif serta memiliki kesempatan yang sama dalam kepemimpinan di segala level pembuat keputusan baik politik, ekonomi maupun kehidupan publik UN 2015. Gaya kepemimpinan adalah pola yang relatif konsisten dari perilaku yang mencerminkan keyakinan dan sikap seorang pemimpin Beebe dan Masterson 2015. Ketua RT perempuan sebagai pemimpin di lingkungan masyarakat setempat tentu memiliki gaya yang berbeda dengan Ketua RT Laki-laki. Gaya 3 kepemimpinan yang saat ini sedang banyak digunakan adalah gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional. Kedua gaya kepemimpinan ini dibutuhkan tergantung pada karakterstik atau kondisi yang berlaku saat itu Tyssen et al. 2014. Kepemimpinan transformasional menurut Beebe dan Masterson 2015 adalah berusaha untuk mengubah, meningkatkan, dan menyatukan tujuan pengikut serta menginspirasi mereka untuk mengejar tujuan dan berbagi. Ketua RT perempuan tentunya juga menghadapi banyak permasalahan di lingkungannya sehingga dengan gaya kepemimpinan yang ia terapkan maka dapat mengurangi dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ketua RT perempuan dan ketua RT laki-laki menggunakan gaya kepemimpinan untuk dapat menciptakan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan sehingga menghasilkan pembangunan desa berkelanjutan. Proses pengambilan keputusan untuk pembangunan desa memerlukan komunikasi yang berperan dalam perencanaan hingga pengambilan keputusan sehingga dengan gaya kepemimpinan tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi warga desa dalam proses pembangunan. Gaya kepemimpinan yang biasanya diterapkan oleh perempuan adalah gaya kepemimpinan transformasional Porterfield & Kleiner 2005; Chao & Tian 2011. Eagly dan Carly 2003 menekankan bahwa kepemimpinan transformasional lebih menguntungkan bagi perempuan setelah mempertimbangkan pada inkonsistensi antara permintaan dari peran kepemimpinan dan peran perempuan. Kepemimpinan transformasional dapat memotivasi kelompok pengikut untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi maupun masyarakat. Sejalan dengan hal ini bahwa gaya kepemimpinan perempuan adalah memotivasi anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan kelompok yang dapat membuat perempuan mendapatkan kesempatan yang sama menjadi seorang pemimpin Halim & Razak 2013, Perilleux &Szafarz 2015, Holden & Raffo 2013. Partisipasi warga yang ingin dicapai oleh ketua RT perempuan menggunakan komunikasi dengan melibatkan seluruh warga lingkungan RT melalui pertemuan rutin, pertemuan tokoh masyarakat, pertemuan pengajian, dan kegiatan rutin yang ada di desa. Pelibatan warga yang dilakukan ketua RT perempuan dan ketua RT laki-laki diharapkan dapat meningkatkan akses informasi warga dan memberikan wadah untuk partisipasi dengan menyumbangkan ide, pemikiran, dan tenaga untuk pembangunan desa. Intensitas pertemuan yang dilakukan oleh ketua RT bertujuan agar informasi, ide dan pendapat dari seluruh warga dapat disampaikan dengan baik dan memiliki komunikasi yang kongruen sehingga proses pembangunan desa dapat terlaksana dengan berkelanjutan. Komunikasi yang melibatkan seluruh warga dalam pembangunan diperlukan agar dari tahap perencanan hingga memanfaatkan hasil pembangunan berjalan sesuai dengan tujuan dari kegiatan atau program yang desa laksanakan. Pertemuan rutin, pertemuan tokoh masyarakat, pertemuan pengajian, serta kegiatan rutin di desa menjadi wadah bagi warga untuk menyalurkan aspirasi dan mendapatkan informasi hasil pengambilan keputusan dari desa maupun dari RT. Ketua RT dengan gaya kepemimpinannya serta kemampuannya berkomunikasi dengan efektif diharapkan akan mampu meningkatkan partisipasi warga lingkungan RT untuk membangun desa kearah penguatan sumberdaya dan kelembagaan desa sehingga desa menjadi lebih baik. 4 Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan kredibilitas ketua RT perempuan dan ketua RT laki-laki, intensitas pertemuan, dan gaya kepemimpinan transformasional ketua RT perempuan dan ketua RT laki-laki dengan tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa melalui proses pengambilan keputusan yang dilaksanakan di lingkungan setempat. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, maka penelitian mengenai komunikasi kepemimpinan transformasional ketua Rukun Tetangga RT terhadap tingkat partisipasi warga di Kabupaten Bogor menjadi penting untuk diteliti. Rumusan Masalah Pembangunan desa dapat berjalan dengan baik apabila adanya partisipasi warga desa untuk menjalankannya sesuai dengan arahan pimpinan. Proses partisipasi masyarakat dalam pembangunan menurut Fadil 2013 berupa akses informasi, pemberian usulan, pengambilan keputusan, kontrol dan pengawasan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat diharapkan sehingga proses pembangunan berjalan sesuai dengan seluruh pihak yang terkait dalam pembangunan tersebut. Meskipun demikian pentingnya partisipasi masyarakat masih belum dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat dan pemerintah. Pembangunan desa merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat karena desa memiliki peran penting dalam pembentukan suatu Negara. Keterlibatan atau partisipasi masyarakat merupakan bagian penting dalam pembangunan perdesaan tetapi partisipasi ini mengalami beberapa kendala. Dari hasil penelitian terdahulu bahwa kegagalan partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan karena penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program pembangunan tidak melibatkan masyarakat Hadi 2015. Partisipasi tidak dapat berdiri sendiri apabila tidak adanya kepemimpinan dan komunikasi, kepemimpinan dan komunikasi memegang peran penting dalam partisipasi masyarakat sehingga masyarakat diharapkan akan aktif dalam partisipasi dan mengemukakakn pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan pembangunan desa atau lingkungan setempat. Kurang efektifnya komunikasi dapat mengurangi partisipasi masyarakat Purwatiningsih 2012. Komunikasi yang melibatkan warga dalam pertemuan di desa diharapkan akan mengakomodasi aspirasi, ide, pendapat warga dalam pengambilan keputusan di lingkungan RT. Pencapaian partisipasi warga dalam pengambilan keputusan memerlukan pertemuan yang tepat dari Ketua RT sehingga warga dapat menerima informasi dan mengambil keputusan dengan adil. Pertamuan merupakan salah satu aspek komunikasi dalam pengambilan keputusan yang akan berdampak kepada partisipasi warga, hal ini juga memerlukan kepemimpinan yang tepat dari Perempuanagar kepemimpinanya unggul dengan kepemimpinan laki-laki. Perempuan juga memiliki gaya kepemimpinan sendiri, karena dalam menghadapi sebuah permasalahan atau mengambil keputusan memerlukan gaya kepemimpinan. Hasil penelusuran terdahulu mengenai kepemimpinan perempuan ditemukan hal-hal sebagai berikut kepemimpinan transaksional dan transformasional dalam proyek Tyssen et al. 2014; dinamika kepemimpinan transformasional-transaksional dan taktis yang mempengaruhi karyawan 5 Epitropaki dan Martin 2013; gaya kepemimpinan di kelompok multiras Aritz dan Walker 2014. Namun demikian dari penelitian diatas belum melihat kepemimpinan transformasional Ketua RT Perempuan dan intensitas pertemuan untuk meningkatkan partisipasi warga dalam pembangunan desa. Oleh karena itu menjadi penting bagi komunikasi pembangunan untuk memberikan kontribusi pada kajian kepemimpinan Perempuan dan komunikasi untuk meningkatkan partisipasi warga desa dalam pembangunan. Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Bagaimana hubungan kredibilitas Ketua RT Perempuandan RT Laki-Laki pada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa? 2. Bagaimana hubungan antaraintensitas pertemuan Ketua RT Perempuan dan RT Laki-Laki pada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa? 3. Bagaimana hubungan kepemimpinan transformasional Ketua RT Perempuan dan RT Laki-Laki pada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa? 4. Bagaimana Pola Komunikasi Kelompok dan Kepemimpinan Transformasional Ketua RT Perempuan dan RT Laki-Laki pada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa? Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah. Tujuannya sebagai berikut 1. Menganalisa hubungan kredibilitas Ketua RT Perempuandan RT Laki-Laki pada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa. 2. Menganalisa hubungan antaraintensitas Ketua RT Perempuan dan RT LakiLakipada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa. 3. Menganalisa hubungan kepemimpinan transformasional Ketua RT Perempuan dan RT Laki-Lakipada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa. 4. Menganalisa Pola Komunikasi Kelompok dan Kepemimpinan Transformasional Ketua RT Perempuan dan RT Laki-Laki pada tingkat partisipasi warga dalam pembangunan desa. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri dari aspek praktis dan aspek akademis yang dijelaskan sebagai berikut 1. Aspek praktis menghasilkan suatu masukan bagi pengambil kebijakan desa dalam upaya pembangunan yang berbasis kepada partisipasi warga, menambah wawasan tentang kondisi riil masyarakat desa, dan membantu pemerintah desa mencari solusi 2. Aspekak ademis bermanfaat dalam memberikan sumbangan kepada komunikasi pembangunan dan menggali peran pemimpin untuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. 6 2 TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Pembangunan Proses komunikasi yang terjadi dalam praktek kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa komunikasi pada hakekatnya merupakan suatu proses interaksi sosial antar dua pihak individu atau lebih dan komunikasi dapat pula diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau ide-ide antar sesama warga masyarakat Mardikanto 2010. Konsep pembangunan paradigma difusi diperkenalkan oleh Rogers yang merumuskan komunikasi pembangunan sebagai proses penyampaian ide darisumber kepada penerima, dengan tujuan untuk mengganti ide, menciptakan dan merubah sikap terhadap ide-ide, membujuk dengan maksud agar penerima menerima ide tersebut sebagai bagian dari perilaku yang teratur. Menyadariadanya perubahan sistem sosial, dan adanya kritik dari kalangan komunikasipembangunan, dimana tidak adanya feedback pada konsep tersebut, maka padatahun 1976, Rogers merevisi pengertian komunikasi pembangunan. Konsep komunikasi mulai mengalami perubahan, bukan lagi sebagai proses linear one way dari sumber kepada penerima, tetapi menekankan adanya interaksiantara sumber dan penerima Rogers 2003. Penolakan paradigma komunikasi pembangunan yang bersifat vertikal, top-down, linear dan searah, sebelumnyatelah dikemukakan oleh Paulo Freire, yang kemudian mendekonstruksikan komunikasi pembangunan pada hak asasi manusia dalam pembangunan. Freire menegaskan bahwa hak asasi tersebut adalah hak individu untuk menyuarakan kata-katanya, dan bukan dari beberapa orang tertentu saja Freire 1972. Hal ini tentunya membutuhkan kelompok untuk dapat menyuarakan aspirasi, ide dan keputusan yang dihasilkan dapat bermanfaat. Matindas 2010 juga menyatakan bahwa aktivitas komunikasi dalam kelompok merupakan suatu hal yang umum terjadi dalam masyarakat pedesaan termasuk pada komunitas petani dan umumnya interaksi komunikasi yang terjadi sesama anggota kelompok adalah tatap muka. Sejalan dengan Goldberg dan Larson 2006 komunikasi kelompok lebih cenderung terjadi secara langsung dalam pertemuan tatap muka. Komunikasi kelompok bermanfaat untuk pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan melalui perencanaan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yaitu sebuah proses memilih diantara beberapa alternatif. Metode yang digunakan dalam membuat keputusan dalam komunikasi kelompok menurut Beebe dan Masterson 2015 yaitu 1. Keputusan oleh ahli di dalam kelompok, seseorang mungkin ahli dalam memahami beberapa kasus dan anggota dapat memilihnya untuk membuat keputusan. 2. Keputusan oleh ahli di luar kelompok, memilih ahli diluar kelompok harus melalui voting dengan beberapa anggota dan ini bukan cara yang terbaik untuk membuat keputusan akhir. 3. Menyimpulkan keputusan alternatif dari hasil voting dengan kelompok. 4. Pemilihan acak. 7 5. Aturan mayoritas, metode ini biasanya dilakukan oleh kelompok tetapi memerlukan waktu yang lama dan bias mengorbankan kualitas keputusan. 6. Keputusan dari minoritas, terkadang keputusan dari minoritas baik karena dapat menyuarakannya dengan nyaring. Tetapi keputusan minoritas sulit diterapkan oleh kelompok karena sulit diterima seluruh anggota. 7. Keputusan oleh konsesus, konsensus terjadi ketika semua kelompok dapat mendukung tindakan. Metode ini sulit tetapi semua anggota kelompok puas dangan keputusan. Beebe dan Masterson 2015 juga mendefinisikan pemecahan masalah adalah Problem solving is the process of overcoming obstacles to achieve a goal. Whereas decision making involves making a choice from among alternatives, problem solving usually requires a group to make many decisions or choices as it identifies a problem and determines how to solve it. Tiga pendekatan untuk pemecahan masalah kelompok yakni 1. Pendekatan deskriptif untuk memecahkan masalah Pendekatan ini mengidentifikasi pola khas komunikasi yang terjadi ketika orang berinteraksi untuk memecahkan masalah. 2. Pendekatan fungsional untuk memecahkan masalah Pendekatan ini mengidentifikasi persyaratan tugas utama dan menekankan pentingnya komunikasi yang efektif sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap pemecahan masalah yang efektif. 3. Pendekatan preskriptif untuk memecahkan masalah Pendekatan ini mengidentifikasi agenda dan teknik untuk meningkatkan kinerja pemecahan masalah kelompok tertentu. Goldberg dan Larson 2006 akhirnya menyimpulkan mengenai komunikasi kelompok dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yakni 1. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah oleh kelompok kecil yang mewarnai kehidupan kita adalah salah satu dari proses-proses dasar yang menjadi pedoman masyarakat. 2. Masalah mana pun dapat dilakukan pendekatan melalui bentuk-bentuk penelitian sebagai berikut penunjukkan designative yakni, membuat pernyataan faktial tentang persoalannya; memberi ketentuan-ketentuan prescriptive yakni membicarakan langkah-langkah tindakan dan apa yang seharusnya menjadi kasus, atau penghargaan appraisive yakni membicarakan tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan apa yang lebih diinginkan. 3. Masalah apapun dapat dirumuskan dalam bentuk suatu pertanyaan tentang fakta, nilai, atau kebijaksanaan. Berdasarkan definisi diatas bahwa pemecahan masalah adalah proses mengatasi hambatan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan pengambilan keputusan melibatkan membuat pilihan dari antara alternatif, pemecahan masalah biasanya membutuhkan sebuah kelompok untuk membuat banyak keputusan atau pilihan karena mengidentifikasi masalah dan menentukan bagaimana mengatasinya. Hal ini dibutuhkan dalam pembangunan dimana komunikasi kelompok menjadi bagian dari pembangunan untuk menghasilkan keputusan bermanfaat. 8 Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam komunikasi kelompok untuk pembangunan merupakan salah satu perubahan konsep komunikasi pembangunan. Hal ini telah diutarakan oleh Servaes sebelumnya mengenai hak individu untuk menyuarakan pendapatnya. Servaes 2008 menyatakan perubahan komunikasi pembangunan terjadi pada arah komunikasipembangunan linear menjadi komunikasi dua arah dialogis, komunikasi tidaklagi hanya berpusat pada komunikatornya, tetapi mulai memberikan perhatiankepada penerima pesan, serta menekankan pada pemahaman makna daripada hanya menyebarkan informasi. Komunikasi pembangunan bukan lagi fokus pada peningkatan produksi dan diseminasi informasi yang terpisah dari proses-prosesyang terjadi di masyarakat. Berawal dari pemikiran Freire tersebut, maka berkembanglah pemikiran lain mengenai perubahan konsep komunikasi pembangunan. Komunikasi lebih diarahkan pada proses-proses yangmemungkinkan pihak penerima terlibat secara aktif dalam memenuhikebutuhannya melalui dialog dengan sesama stakeholder, dalam mencapai tujuan serta masalah yang sama untuk pembangunan dengan objektif pembangunan dan implementasi aktivitas untuk kontribusi serta solusi pembangunan Bessette 2004. Karakteristik Individu Lionberger dan Gwin 1982 mengemukakan bahwa peubah-peubah yang penting dalam mengkaji masyarakat lokal antara lain adalah peubah personal. Kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang itu berbeda dari orang yang satu ke orang yang lain, dan kadang-kadang perbedaan tersebut sangat bervariasi. Menurut Pangewa 2004, faktor-faktor yang memengaruhi karakteristik individu adalah 1 umur, 2 jenis kelamin, 3 tingkat pendidikan, 4 pendapatan, dan 5 pekerjaan. Riduwan 2011 juga menyatakan bahwa unsur-unsur karakteristik responden dapat dirinci berdasarkan tujuan penelitian dan angket wawancara. Riduwan 2011 menyebutkan bahwa diantaranya karakteristik responden dapat berupa 1 umur, 2 jenis kelamin, 3 pekerjaan, 4 lama bekerja, 5 pendidikan terakhir, dan 6 status perkawinan. Pada tingkatan individu, karakteristik dari masingmasing individu personal yang meliputi ciri pribadi atau biografis seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, ciri kepribadian, nilai dan sikap dan tingkat-tingkat kemampuan dasar akan mempengaruhi perilaku mereka ditempat kerja Robbins 2003. Jenis Kelamin merupakan perbedaan biologis antara individu. Berdasarkan penelitian dari Matindas 2010 bahwa terdapat perbedaan penggunaan saluran komunikasi antara petani pria dan petani Perempuan. Umur/Usia dalam beberapa penelitian, umur pemuka pendapat berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi dalam penerapan teknologi usahatani padi tersebut seperti penelitian Rohi et al. 2009. Tingkat pendidikan memengaruhi kemampuan berpikir secara rasional dan analisis. Baik pendidikan formal maupun non formal merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta dapat menjadi dasar kemampuan pengambilan keputusan terhadap berbagai masalah yang dihadapi. 9 Hal tersebut bermakna terdapat kecenderungan semakin tinggi pendidikan seseorang maka dapat berhubungan nyata dengan meningkatkan pengetahuan dalam menyerap inovasi terbaru Astuti 2007; Rohi et al. 2009. Pekerjaan. Pekerjaan merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh individu. Rohi et al. 2009 menyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemuka pendapat. Kepemimpinan Kredibilitas Komunikator Kredibilitas bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan Logos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya Cangara 2007. Sumber kredibilitas merupakan pengertian yang dapat dikatakan oleh Aristoteles dengan ethos, pathos, logos. Dua komponen yang paling penting dalam kredibilitas adalah keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk oleh komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian yang dinilai cerdas, mampu, tahu banyak, berpengalaman dan terlatih. Tentu sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu. Kepercayaan adalah kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikator di nilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan, etis atau sebaliknya Rakhmat 2007. Venus 2009 juga menyatakan bahwa keahlian komunikator adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Kepercayaan, kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan sumber informasi yang dianggap tulus,jujur,bijak dan adil,objektif,memiliki integritas pribadi, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Perilaku kepemimpinan sangat diperlukan agar komunikasi berjalan dengan baik. Pendekatan yang dilakukan bukan untuk menjadikan semua sebagai pemimpin tetapi unutk mengembangkan kemampuan kepemimpinan sehingga dapat berpartisipasi dalam kelompok. Menurut Beebe dan Masterson 2015, kepemimpinan adalah sebuah perilaku atau komunikasi yang mempengaruhi, menunjukkan mengarahkan, atau mengontrol kelompok. Kepemimpinan adalah proses interaksi antara pemimpin dan pengikut dimana pemimpin berusaha mempengaruhi pengikut untuk mencapai tujuan yang sama Northouse 2010; Yukl 2013. Yukl 2013 juga mendefinisikan Leadership can be described as processes that not only influence members to recognize and agree with what needs to be done and how it can be done effectively but also facilitate individual and collective efforts to accomplish the shared goals and visions. 10 Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa kepemimpinan sebuah proses yang tidak hanya mempengaruhi anggota untuk memahami dan Baik dengan kebutuhan yang harus diselesaikan dan bagaimana menyelesaikannya secara efektif tetapi juga memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk menyelesaikan tujuan dan visi yang telah dibagi. Definisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan. Menurut Rivai dan Sagala 2009 Proses mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian, dan aktivitasaktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang luar kelompok atau organisasi. Kepemimpinan menurut Rivai dan Sagala 2009 pada hakikatnya yakni 1 Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya pencapaian tujuan organisasi 2 Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam pencapaian tujuan bersama 3 Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan 4 Melibatkan tiga hal, yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu 5 Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Menurut Covey 2005 kepemimpinan bukan hanya sebuah posisi atau kedudukan, melainkan kepemimpinan sebagai sebuah upaya proaktif untuk memperkuat nilai-nilai sejati dan potensi dari orang-orang di sekitar kita, maupun untuk mempersatukan mereka sebagai sebuah tim yang saling melengkapi dalam ikhtiar untuk meningkatkan pengaruh dan kelompok dari organisasi dan tujuantujuan penting yang kita upayakan. Menurut Rivai dan Mulyadi 2012 kepemimpinan pada dasarnya melibatkan orang lain, melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok, menggerakkan kemampuan dengan menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi tingkah laku bawahan, dan menyangkut nilai. Beebe dan Masterson 2015 memaparkan dua fungsi dari kepemimpinan yakni kepemimpinan tugas yang membuat kelompok berjalan sesuai dengan tujuannya dengan empat cara yaitu memprakarsai, koordinasi, meringkas dan mengelaborasi. Selain fungsi kepemimpinan tugas terdapat kepemimpinan proses yaitu proses menjaga hubungan interpersonal kelompok dan memfasilitasi kepuasan anggota secara kondusif untuk mencapai tugas kelompok. Proses ini untuk menjaga dan mendorong kelompok berada di jalurnyaseperti mereda ketegangan, menjaga gawang, mendorong, dan mediasi. Gaya kepemimpinan leadership style menggambarkan perilaku manajer dalam menghadapi atau berinteraksi dengan situasi. Efektivitas gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh variabel-variabel situasional komplek yang disebut dengan keuntungan situasi situational favorability. Beberapa penelitian mengidentifikasi tipe-tipe kepemimpinan yang berbeda dimana pemimpin mengadopsi gaya kepemimpinan untuk mengatur organisasi. Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang ada di literature yakni 1 Laissez Faire, kepemimpinan ini membebaskan keptusan diberikan kepada 11 anggota atau individu, kepemimpinan ini sering memberikan informasi dan materi hanya jika diminta 2 Otoriter, pemimpin menentukan kebijakan dan mendikte teknik dan aktivitas pekerjaan dari anggota 3 Demokratis, pemimpin mengajukan beberapa saran, alternatif dan mendorong kelompok untuk menentukan kebijakannya sendiri Golberg dan Larson 2006; Beebe dan Masterson 2015. Beberapa peneliti menambahkan gaya kepemimpinan yaitu 1 Transformasional 2 transaksional 3 charisma 4 servant Yukl 2013; Gilbert 2013; Nursair et al. 2012; Zahari dan Shurbagi 2012. Berdasarkan beberapa literatur dapat disintesakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang mempengaruhi, memotivasi, menjaga dan mendorong adanya perubahan perilaku atau arahan dari seseorang kepada anggota kelompoknya dengan gaya dan fungsi yang dibutuhkan dan berlaku pada keadaan tersebut. Kepemimpinan Transformasional Beberapa tahun terakhir, konsep gaya kepemimpinan tranksaksional dan transformasional menjadi terkenal dalam manajemen umum. Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang berdaasarkan hubungan pertukaran antara pemimpin dan anggota kelompok dimana hubungannya dinilai dari tujuan dan performa kelompok Hasan dan Silong 2008; Chao dan Tian 2011; Iscan et Yukl 2013 juga mendefinisikan kepemimpinan transaksional adalah “Transactional leadership may involve values, but they are values relevant to the exchange process, such as honesty, fairness, responsibility, and reciprocit.” Kepemimpinan Transformasional lebih alami dan pemimpin mendorong dan memotivasi anggota lebih dari sekedar pertukaran dan imbalan, transformasional secara formal lebih kuat dibanding transaksional Hasan dan Silong 2008; Iscan 2014; Chao dan Tian 2011. Maka dari itu, kepemimpinan menurut Bligh et Bullough dande Luque 2013 fenomena komplek dan yang dikonstruksi secara sosial melibatkan bukan hanya pemimpin tetapi juga anggota dan konteks dimana pemimpin dan anggota berinteraksi. Kepemimpinan transformasional menunjukkan hubungan yang kuat terhadap kepercayaan pengikut dan mensugesti pengikut untuk memiliki kemampuan bertanggungjawab dalam kelompok Groves dan LaRocca 2011. Kepemimpinan transformasional membuat para anggota merasa percaya, kagum, setia dan hormat terhadap pemimpin, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari yang kelompok harapkan diawal. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional memotivasi anggota dengan 1 membuat mereka lebih sadar akan pentingnya hasil tugas; 2 mendorong mereka untuk mendahulukan kepentingan organisasi atau kelompok; 3 mengaktifkan kebutuhan tertinggi mereka. Secara kontras, kepemimpinan transaksional mengikutsertakan proses pertukaran yang hasilnya sesuai dengan permintaan pemimpin tetapi tidak membuat antusias dan komintmen pada tugas tersebut Yukl 2013. Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja organisasi karena pemimpin lebih memberikan perhatian, dorongan motivasi dan mampu memahami keinginan karyawannya Tampubolon 2007. Kepemimpinan transformasional adalah membawa keadaan menuju kinerja tinggi pada organisasi yang menghadapi tuntutan pembaruan dan perubahan 12 Belem et al. 2014. Kepemimpinan transformasional memprediksi tingkat yang lebih tinggi dari kinerja pekerjaan antara pengikut Bass dan Riggio 2006; Judge dan Piccolo 2004. Menurut Beebe dan Masterson 2015 terdapat empat karakteristik kepemimpinan transformasional yaitu 1 idealized leadership, 2 inspirational motivation, 3 intellectual stimulation, and 4 individual consideration. Idealized leadership seeks to create within followers an inspiring vision of how things can be. Inspirational motivation is the communicative ability of the leader to stir followers to action. Intellectual stimulation is the leader’s ability to engage followers in challenging the status quo and assumptions about processes. Individual consideration is the leader’s ability to be supportive and to nurture each individual’s positive attributes, qualities, and strengths in support of the greater good. Sejak pemimpin Perempuan memiliki pengalaman dalam memimpin orang lain, secara alami mereka mulai nyaman dan percaya diri di posisi saat ini. Mereka juga sangat berkualifikasi dan memiliki pengetahuan untuk menjadi pemimpin Hasan danSilong 2008. Kepemimpinan Perempuan lebih menunjukkan sikap sosial atau pemeliharaan kelompok Halim danRazak 2013; Perilleux dan Szafarz 2015. Kebanyakan gaya kepemimpinan Perempuan menggunakan transformasional Porterfield dan Kleiner 2005; Chao dan Tian 2011. Eagly dan Carli 2003 menyimpulkan pada penelitiannya bahwa Transformational leadership may be especially advantageous for women because it encompasses some behaviors that are consistent with the female gender’s role demand for supportive, considerate behaviors. Definisi diatas menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional lebih menguntungkan bagi Perempuan setelah mempertimbangkan pada inkonsistensi antara permintaan dari peran kepemimpinan dan peran perempuan, kepemimpinan transformasional dapat membuat Perempuan menjadi pemimpin yang unggul. Maka dari itu, Eagly dan Carli 2003 juga menyimpulkan bahwa pemimpin Perempuan yang unggul biasanya bekerja keras dan mencari gaya kepemimpinan yang tidak menimbulkan perlawanan kepada ototritasnya dengan menantang norma bahwa Perempuan dapat menjadi egaliter dan mendukung sesama. Kepemimpian perempuan di masyarakat lebih condong pada paradigma yang kedua yakni kepemimpinan transformasional Khankhoje 2004. Dengan menggunakan paradigma trasformasional, menurut Khankhoje 2004, kepemimpinan perempuan tampil dengan inspirasi, stimulasi intelektual, pendekatan individu dan kharisma kepada para anggotanya. Kharisma yang dimiliki oleh pemimpin peremp
JamTangan & Perhiasan. Rumah & Kehidupan. Pendidikan
Pemimpin yang baik adalah orang yang belajar dari kesalahan, dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal baru yang berada di sekitarnya. Potensi tersebut ada di dalam masing-masing individu, tergantung bagaimana individu dapat menggali potensi tersebut sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain. Namun, apakah hanya sebatas itu untuk menjadi seorang pemimpin? Tentu tidak! Coba ikut kuis ini untuk menilai kemampuan memimpinmu. Selain itu, ada banyak sekali strategi gaya kepemimpinan yang dapat dipelajari, beberapa gaya tersebut adalah Kepemimpinan Birokrasi. Kepemimpinan Partisipatif. Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan Delegatif. Kepemimpinan Otokratis. Kepemimpinan Melayani Servant. Kepemimpinan Transformasional. Kepemimpinan Karismatik. Manakah gaya kepemimpian yang selama ini Anda lakukan? Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Tips Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik Bagi Semua Orang © humanomics Tidak hanya kharismatik, seseorang pemimpin dituntut untuk selalu belajar dan mampu menerapkan beberapa kriteria berikut ini 1. Pemimpin yang baik memiliki attitude yang tidak nyeleneh’ Menjadi seorang pemimpin itu artinya Anda akan menjadi seseorang yang akan selalu berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakteristik, baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Satu penilaian yang paling penting dalam diri seorang pemimpin adalah tentang etika-nya. Itulah kenapa sepintar apapun pemimpin Anda, tetap akan tidak terlihat sebagai pemimpin yang baik di mata orang lain jika etika-nya selalu menyimpang dari adab yang berlaku dalam suatu organisasi, mulai dari kejujuran, perilaku, keberanian hingga tanggung jawab. 2. Pemimpin yang baik terbuka untuk mendengarkan masukan orang lain dan kritis Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini, begitu pula seorang pemimpin. Dalam setiap ide dan gagasan yang dikeluarkannya, pasti memerlukan kritik dan saran dari orang lain. Untuk itulah, Anda harus selalu terbuka untuk setiap masukan yang diberikan dari orang lain. Namun, bukan berarti setiap masukan harus diterima dengan mentah-mentah. Perlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah Anda komunikasikan. Semakin bagus ide Anda, semakin tinggi perusahaan memberikan kompensasi kepada Anda 3. Pemimpin yang baik memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling menguntungkan Pikirkan kembali tentang bagaimana jalan terbaik untuk memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling menguntungkan. Karena, orang lain akan selalu melihat apa manfaat yang dapat mereka dapatkan jika berada di bawah kepemimpinan Anda, entah dalam dalam bentuk materi, ilmu ataupun hal lainnya. Akan terasa sulit, jika Anda selalu memberikan informasi mengenai ide dan gagasan kepada orang lain yang hanya akan menguntungkan diri Anda sendiri. Mungkin mereka akan menerimanya untuk sementara, tapi Anda tidak berhasil untuk menjadi pemimpin yang baik. 4. Pemimpin yang baik selalu belajar dari lingkungan sekitar Menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki jabatan. Hal itu bisa Anda dapatkan dari apa yang telah Anda berikan kepada kelompok Anda. Semuanya sanggup Anda raih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik dan telah berkomunikasi dengan baik bersama tim. Sehingga, keberadaan Anda dapat menawarkan solusi terbaik dalam setiap pemecahan masalah. 5. Pemimpin yang baik memiliki wawasan luas dan tidak pernah berhenti belajar Ingin menjadi pemimpin dalam organisasi di suatu tempat? Kurangilah membaca buku yang hanya berfokus pada bidang yang Anda geluti di organisasi tersebut dan terbukalah untuk membaca buku pengetahuan lain. Hal ini supaya wawasan Anda semakin luas. Sehingga, setiap komunikasi yang terjadi antara Anda dengan orang lain akan selalu berjalan dengan baik. Semakin terbuka pikiran Anda dengan pengetahuan lainnya, semakin mudah Anda menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah. 6. Pemimpin yang baik terlihat menonjol dari orang lain Sekali lagi, terlihat menonjol sebagai seorang pemimpin tidak perlu Anda tunggu sampai mendapatkan jabatan. Semuanya akan bergerak begitu saja dan terlihat bahwa Anda-lah pimpinan dalam kelompok tersebut. Kuncinya, jadilah orang yang aktif dan posisikan diri Anda sebagai team player dalam kelompok tersebut. Seperti yang disebutkan dalam peneltian dari Center for Creative Leadership, suatu perusahaan ataupun organisasi akan selalu mencari individu unggul yang kolaboratif dan dapat diandalkan dalam tim untuk dijadikan sebagai pemimpin. 7. Pemimpin yang baik tidak menutupi kesalahannya Hanya orang dengan berjiwa besar yang sanggup menjadi pemimpin. Karena, menjadi seorang pemimpin tidak semudah apa yang Anda bayangkan. Diperlukan mental kuat karena berani menanggung malu dan dosa pada setiap kesalahan yang telah dilakukan. Orang lain akan mengurasi rasa hormat kepada Anda selaku pemimpin jika suatu waktu ada terjadi masalah yang justru kalian tutupi sendiri dan melemparkan kepada orang lain. Benar-benar jangan pernah melakukan hal yang satu ini karena akan menjadi boomerang yang sangat menyakitkan bagi diri Anda. 8. Pemimpin yang baik tidak pernah lupa untuk memberikan apresiasi terhadap prestasi orang lain terutama bawahan Pujian adalah kata-kata yang dinanti-nanti orang lain terhadap pencapaian yang telah mereka lakukan, terutama pujian dari pimpinan. Oleh sebab itu, jadilah pemimpin yang tidak pernah melupakan prestasi bawahan Anda. Kenapa? Karena, setiap pujian yang dilontarkan oleh seorang pemimpin akan menjadi cambuk bagi siapapun untuk lebih semangat dan solid dalam suatu organisasi atau kelompok, baik dalam keadaan baik ataupun buruk. Sehingga kinerja karyawan akan selalu mengarah ke arah positif. Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2015 mengenai alasan karyawan berhenti bekerja mendapatkan hasil bahwa 50% dari 7,200 orang resign karena merasa tidak dibutuhkan oleh pimpinan mereka. Oleh sebab itu, selalu perhatikan mereka dan berikanlah semangat yang lebih agar tim Anda tidak pernah kekurangan sumber daya manusia. Alasan karyawan resign karena pimpinan yang buruk memang terlihat sederhana dan banyak yang tahu. Akan tetapi, masih banyak yang melakukannya. Oleh sebab itu, diperlukan tips ke-9 untuk mengontrolnya. 9. Pemimpin yang baik memiliki kecerdasan emosional yang tinggi Unik dan sedikit orang yang tahu, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya menjadi orang yang paling pintar dalam berbagai bidang di dalam sebuah perusahaan dan organisasi. Dalam buku “Leaders Eat Last” pernah disebutkan pemimpin akan mendapatkan rasa hormat yang lebih tinggi jika mampu mengatur ritme emosi mereka terhadap bawahan, baik dalam masalah pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka. 10. Pemimpin yang baik jarang terlihat ragu Suatu ketika, Anda sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat risiko yang tinggi. Pelajarilah tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Pergi dan minumlah secangkir kopi hitam atau segelas air putih untuk menetralkan rasa khawatir, dan segera buat keputusan dengan bijak. Itulah tadi 10 tips tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Merasa kesulitan? Teruslah berusaha dan lakukan yang terbaik. Karena, sebenarnya jiwa kepemimpinan berada dalam diri seluruh individu. Hanya waktu dan bagaimana Anda mengembangkan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang baik pasti memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Kamu bisa melakukannya dengan mengikuti kelas Personal Development yang ada di Glints ExpertClass, lho. Kelas-kelas tersebut akan dibawakan oleh para profesional dalam bidang pengembangan diri dan juga karier. Jadi, kamu bisa sekaligus mengembangkan potensi diri dan juga karier ke depannya. Menarik bukan? Yuk, cari kelas yang ingin diikuti dan daftarkan dirimu sekarang juga! What Are the Characteristics of a Good Leader? Leaders Eat Last What Do Workers Want from the Boss?
Berikutadalah tips menjadi wirausaha sukses: 1. Memiliki modal. Untuk memulai bisnis, Anda akan membutuhkan modal. Memiliki akses yang baik ke modal akan membantu bisnis Anda berjalan dengan lancar dan tentu saja akan mempercepat proses produksi. Modal adalah salah satu kunci sehingga bisnis dapat berjalan dengan lancar.
Jika Anda belum yakin akan pentingnya kepemimpinan etis, inilah eksperimen pikiran. Apakah nama "Enron" berarti apa pun bagi Anda? Skandal Enron terjadi pada tahun 2001, namun perusahaan ini masih merupakan nama rumah tangga untuk semua alasan yang salah. Kurangnya kepemimpinan etis yang ditampilkan dalam penumpukan keruntuhan perusahaan telah dibedah dalam banyak buku, film, dokumenter, artikel surat kabar, dan bahkan teater. Dalam bisnis, reputasi Anda adalah segalanya, dan ketika Anda melakukan hal yang salah, orang akan mengingatnya untuk waktu yang lama. Bahkan ketika penyimpangan etika tidak mengarah pada keruntuhan yang spektakuler seperti itu, mereka masih memengaruhi reputasi perusahaan. Berita dari BBC News menunjukkan bahwa gambar Facebook telah ternoda oleh skandal Cambridge Analytica awal tahun ini, dan Volkswagen masih mencoba untuk menurunkan skandal emisinya dari tahun 2015. Keputusan yang Anda buat setiap hari memiliki implikasi etis dan moral. Sumber gambar Envato ElementsNamun, kepemimpinan yang etis tidak hanya berusaha menghindari skandal. Seperti yang Anda lihat di artikel ini, ada alasan positif untuk menjadi pemimpin yang beretika juga. Jika Anda mencontohkan perilaku yang benar, Anda dapat menginspirasi karyawan Anda untuk mencapai lebih banyak hal saat bertindak secara bertanggung jawab. Jadi, baca terus untuk mengetahui apa itu kepemimpinan etis, apa manfaatnya, dan bagaimana menciptakan dan mempertahankan budaya etis dalam bisnis Anda. Anda juga akan melihat beberapa contoh kepemimpinan beretika dalam tindakan. Baik Anda ingin menjalankan bisnis sendiri atau menjadi manajer yang sukses di perusahaan orang lain, Anda akan belajar mengapa pendekatan etika sangat penting dan bagaimana menerapkannya. 1. Apa itu Kepemimpinan Etis? Mari mulai dengan menjelaskan definisi kami dengan jelas. Kamus Oxford mendefinisikan "etika" sebagai "Prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku seseorang atau melakukan suatu kegiatan." Jadi, kepemimpinan yang etis berarti bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral Anda dalam kehidupan bisnis sehari-hari dan pengambilan keputusan Anda. Sederhananya, itu berarti melakukan hal yang benar. Kerumitan, tentu saja, muncul karena banyak prinsip moral yang tidak dipegang secara universal. Kita semua dapat setuju, saya pikir, adalah salah secara moral untuk membunuh dan mencuri dan semacamnya, tetapi pada masalah lain, seperti etika pengujian hewan, pendapat berbeda berdasarkan agama, budaya, dan kepercayaan pribadi. Di atas itu, kadang-kadang ada satu prinsip moral yang bertentangan dengan yang lain. Anda dapat memberikan kebebasan berbicara, misalnya, tetapi bagaimana jika salah satu karyawan Anda menggunakan kebebasan itu untuk menyalahgunakan yang lain? Jadi, kepemimpinan yang etis berarti tetap setia pada prinsip-prinsip moral Anda, sementara juga menyadari kompleksitas dari beberapa masalah etika dan sensitif terhadap pandangan yang berbeda dari karyawan Anda dan mengelola konflik yang mungkin timbul. Sayangnya, etika dan kepemimpinan tidak selalu berjalan bersama. Menurut sebuah studi oleh Institute of Leadership & Management 63% manajer diminta untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kode etik mereka sendiri. 43% telah diberitahu untuk melakukan pelanggaran langsung terhadap pernyataan nilai organisasi mereka sendiri. 9% telah diminta untuk melanggar hukum. Jadi masih ada jalan panjang. Dalam sisa tutorial ini, Anda akan melihat cara memenuhi tantangan etika dan kepemimpinan dalam bisnis Anda. 2. Manfaat Kepemimpinan Etis Seperti yang kita lihat dalam pendahuluan, penyimpangan etika dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat besar, mulai dari hilangnya reputasi hingga jatuhnya seluruh perusahaan. Bahkan jika Anda tidak beroperasi dalam skala Enron, bisnis Anda masih terkena risiko ini. Ketika post mortem dilakukan pada berbagai skandal perusahaan selama bertahun-tahun, biasanya menjadi jelas bahwa kesalahan bisa dihindari jika kepemimpinan etis yang kuat telah ada dan para manajer telah mempertanyakan atau mencegah kesalahan sebelum meluas. Tetapi itu tidak semuanya negatif. Studi telah menemukan manfaat praktis dan positif juga. Misalnya, satu eksperimen di Cornell University menemukan bahwa "kepemimpinan etis secara positif dan signifikan terkait dengan kinerja karyawan." Studi lain yang dipublikasikan di ScienceDirect menunjukkan bahwa kepemimpinan etis membuat karyawan cenderung tidak pergi. Mengingat tingginya biaya perputaran karyawan, ini adalah manfaat yang signifikan. Seperti yang akan kita lihat di bagian selanjutnya, kepemimpinan etis adalah tentang menciptakan budaya di mana orang melakukan hal yang benar. Jadi ada banyak manfaat yang mengalir dari itu, dari hal-hal kecil seperti karyawan cenderung kurang mencuri alat tulis ke hal-hal yang jauh lebih besar seperti memperlakukan pelanggan dengan cara yang benar dan membuat keputusan untuk keuntungan jangka panjang dari berbagai macam pemangku kepentingan daripada untuk keuntungan pribadi jangka pendek. Kepemimpinan etis juga memiliki subset juga, seperti etika lingkungan. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang itu dan mengapa itu penting dalam tutorial ini 3. Cara Menciptakan Budaya Etis Jadi bagaimana Anda berperilaku dengan cara etis sebagai pemimpin dan menciptakan budaya di mana pertimbangan etis dihormati? Berikut ini beberapa langkah untuk diikuti Tentukan Nilai Pribadi dan Organisasi Anda Seperti yang telah kita bahas di bagian 1, perilaku etis tidak sama dengan semua orang. Jadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan apa artinya bagi Anda. Apa nilai-nilai inti Anda? Jika Anda tidak yakin, Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang proses mendefinisikannya dalam tutorial ini Kemudian, jika Anda menjalankan bisnis Anda sendiri, lanjutkan dengan menentukan nilai bisnis Anda, yang dapat Anda pelajari dalam tutorial Julia Melymbrose Jika Anda bekerja untuk orang lain, perusahaan Anda mungkin sudah memiliki pernyataan nilai jika tidak, dorong untuk membuatnya!. Jadi, Anda hanya perlu memperjelas bagaimana nilai dan keyakinan Anda bersinggungan dengan nilai perusahaan. Melakukan Audit Etika Sekarang, Anda perlu melihat keadaan organisasi Anda saat ini. Periksa bagaimana Anda mematuhi nilai yang Anda nyatakan saat ini. Tanyakan pada diri Anda apa saja area yang bisa Anda tingkatkan. Baca panduan bermanfaat ini dari National Council of Nonprofits untuk detail lebih lanjut tentang cara melakukan audit etika. Sumber daya ini ditujukan untuk lembaga nonprofit, tetapi sebagian besar langkahnya juga sesuai untuk bisnis. Kembangkan Kode Etik Pernyataan nilai adalah awal yang baik, tetapi Anda juga harus spesifik. Perilaku macam apa yang dapat diterima atau tidak dapat diterima? Apa yang Anda harapkan dari diri Anda dan karyawan Anda? Tidak mungkin untuk menutupi setiap kemungkinan, tetapi Anda dapat memberikan panduan tentang cara menangani dilema etika umum seperti konflik kepentingan. Anda dapat membaca kode perilaku Google untuk mendapatkan ide tentang apa yang harus disertakan. Model Perilaku yang Benar Yang satu ini cukup jelas, tetapi saya menyebutkannya di depan karena Anda tidak bisa mengajarkan etika dan kepemimpinan, lalu praktikkan hal lain sendiri. Pikirkan 43% manajer yang diberi tahu untuk melakukan pelanggaran langsung terhadap pernyataan nilai organisasi mereka sendiri. Jangan pernah meminta seseorang untuk melakukan itu. Menurut contoh. Latih Staf Anda Sangat menyedihkan untuk dikatakan, tetapi kepemimpinan yang etis mungkin baru bagi karyawan Anda. Di banyak perusahaan, ini semua tentang "intinya," dan orang-orang didorong untuk mengambil jalan pintas dan membengkokkan aturan demi mengejar keuntungan yang lebih besar. Aturlah pelatihan untuk staf Anda tentang pengambilan keputusan etis, sehingga mereka jelas tentang apa yang Anda harapkan dari mereka dan sehingga mereka punya waktu untuk memikirkan dan mendiskusikan masalah yang terlibat. Bicara Tentang Ini Sepanjang Waktu Tetapi sementara pelatihan itu penting, Anda harus melangkah lebih jauh. Anda perlu mengomunikasikan pentingnya perilaku etis dalam setiap pidato yang Anda berikan atau laporkan yang Anda kirim. Jangan biarkan itu menjadi situasi "satu dan selesai", di mana orang menghadiri pelatihan dan kemudian tidak pernah mendengarnya lagi. Untuk menjadi pemimpin etis dan menciptakan budaya bisnis yang benar-benar etis, Anda perlu terus memperkuat pesan Anda. Bedakan Antara Etika dan Aturan Bagi sebagian orang, perilaku beretika berarti mematuhi hukum atau dengan peraturan yang ditetapkan oleh regulator industri sering sebagai tanggapan terhadap salah satu skandal yang kami bicarakan!. Anda perlu memahami—dan menjelaskannya kepada karyawan Anda—bahwa perilaku beretika adalah hal yang berbeda. Mungkin ada saat-saat ketika Anda dapat menghasilkan banyak uang ketika mengikuti semua hukum dan peraturan, tetapi itu akan menjadi tidak etis karena bertentangan dengan nilai-nilai pribadi atau perusahaan Anda. Dorong karyawan untuk melihat etika dalam hal nilai, bukan kepatuhan. Tanamkan Etika dan Kepemimpinan dalam Tujuan dan Evaluasi Kinerja Anda Jika Anda ingin berperilaku dengan cara tertentu dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama, Anda perlu menetapkan tujuan dan mengukur kemajuan. Sertakan pertimbangan etis dalam sasaran pribadi Anda dan tujuan perusahaan dan karyawan Anda, dan jadikan mereka bagian dari evaluasi kinerja pada akhir tahun. Perjelas bahwa, sementara laba itu penting, itu tidak lebih penting daripada integritas etis. Pekerjakan Orang yang Tepat Tentu saja, Anda juga ingin mempekerjakan orang yang tepat—tetapi ketika Anda sudah memiliki pendekatan kepemimpinan yang etis, definisi Anda tentang "orang yang tepat" dapat berubah. Selain menemukan orang dengan keterampilan dan pengalaman yang tepat, Anda juga ingin menemukan orang-orang yang menampilkan pendekatan etika yang tepat untuk pekerjaan mereka. Jadi, sebutkan perilaku etis dalam deskripsi pekerjaan Anda, tanyakan tentang hal itu dalam wawancara, dan bawalah ketika Anda memeriksa referensi. Mendorong Partisipasi Pemimpin yang baik tidak hanya menetapkan hukum—mereka melibatkan orang-orang dalam proses pengambilan keputusan dan menerima umpan balik. Ini sangat penting di bidang etika, di mana orang-orang mungkin memiliki sistem kepercayaan yang berbeda dan nilai-nilai yang Anda peroleh tidak dapat berfungsi untuk semua orang atau mungkin bertemu dengan interpretasi yang berbeda. Diskusi terbuka penting, jadi dorong karyawan untuk berbagi pengalaman dan pemikiran mereka dengan Anda dan lakukan modifikasi seperlunya. Tahan Diri Anda dan Orang Lain, Dapat Bertanggung Jawab Kepemimpinan yang etis lebih dari sekadar pembicaraan yang baik. Akan ada situasi di mana karyawan Anda melakukan kesalahan dan Anda perlu meminta pertanggungjawaban mereka untuk itu. Demikian pula, Anda tidak dapat memaafkan diri sendiri atau manajer senior lainnya dari proses ini. Bahkan, Anda harus menahan diri untuk standar yang lebih tinggi. Dan di sisi lain, tentu saja, Anda juga harus merayakan momen-momen positif dan menghadiahi orang-orang yang melakukan hal yang benar secara terbuka. 4. Contoh Kepemimpinan Etis Jadi seperti apakah kepemimpinan etis dalam praktiknya? Berikut beberapa contohnya Rose Marcario, Patagonia Perusahaan pakaian luar Patagonia memiliki inti etika yang kuat berkat pendirinya, Yvon Chouinard. Selama bertahun-tahun, ia telah menyumbangkan setidaknya 1% dari penjualan 10% dari laba—mana yang lebih—kepada kelompok-kelompok lingkungan. Sejak Rose Marcario bergabung dengan perusahaan sebagai CFO pada tahun 2008 dan menjadi CEO pada tahun 2014, ia telah mencapai level baru—sambil mencapai kesuksesan finansial juga. Dia telah berjuang untuk membela tanah publik dan telah menciptakan Patagonia Action Works untuk membantu pelanggannya terlibat dalam aktivisme lingkungan dan sosial. Dia telah mendorong pelanggan untuk bertukar dan memperbaiki pakaian mereka daripada selalu membeli yang baru. Lihat beberapa inisiatif tanggung jawab sosial Patagonia dari situs web artikel Fast Company, Marcario menghina kecanduan "bunuh diri" bisnis terhadap pendapatan kuartalan dan mendorong karyawannya untuk bekerja pada "kerangka 30 tahun." Pada 2016, karyawan menyarankan untuk menyumbangkan semua penjualan Black Friday perusahaan kepada organisasi lingkungan akar rumput, dan "Marcario menyalakan rencana itu dalam 30 menit melalui pesan teks." Collis Ta'eed, Envato Envato, perusahaan yang menjalankan situs ini, memiliki serangkaian nilai inti yang cukup jelas yang ditetapkan oleh Collis Ta’eed dan rekan-rekannya di awal-awal startup. Ketika Komunitas Berhasil, Kami Berhasil Fokus pada Hasil Katakan Seperti Itu Fair Go Bukan Hanya Intinya Beragam dan Inklusif Orang yang Tepat, Lingkungan yang Tepat Envato menerbitkan nilai-nilai inti mereka di halaman Karier di situs web tentu saja, pernyataan nilai itu sendiri tidak cukup—Anda harus mempraktikkannya. Untuk mengambil beberapa contoh, untuk nilai-nilai “Ketika Masyarakat Berhasil, Kami Berhasil” dan “Bukan Hanya Yang Terbawah,” perusahaan telah memusatkan perhatian sejak awal untuk mencapai sukses jangka panjang dengan membangun komunitas dan menempatkan kepentingan komunitas itu dulu. Sebagai pasar untuk produk digital, Envato membayar bagian yang lebih tinggi dari pendapatan kepada mereka yang menciptakan produk-produk tersebut daripada pesaingnya. Sejak diluncurkan 12 tahun lalu, telah dibayarkan $600 million kepada komunitas kreatifnya dan memungkinkan pengarang untuk membuat hidup penuh waktu dari menjual barang di Envato Market. Perusahaan ini juga bekerja untuk memberi orang-orang sebuah "Go Fair" dan menciptakan tempat kerja "Beragam dan Inklusif" dengan, antara lain, menyediakan program mentoring dan kesehatan, menawarkan pekerjaan yang fleksibel dan 18 minggu cuti orangtua berbayar, dan menciptakan magang pengembang program untuk meningkatkan keragaman tenaga kerjanya. Ini telah dinobatkan sebagai salah satu tempat terbaik di Australia untuk bekerja selama lima tahun berturut-turut. Tim Cook, Apple Kita semua tahu Apple tidak sempurna. Perusahaan telah menjadi berita utama selama bertahun-tahun karena penggunaan tenaga kerja berupah rendah dan untuk menyimpan sebagian besar uangnya di luar negeri, di luar jangkauan otoritas pajak AS. Namun, di area lain, CEO Apple Tim Cook telah menunjukkan kepemimpinan etis. Seperti The New York Times melaporkan, dia adalah salah satu dari beberapa CEO perusahaan untuk berbicara tentang tanggung jawab moral "Saya pikir kita memiliki tanggung jawab moral untuk membantu menumbuhkan ekonomi, untuk membantu menumbuhkan lapangan kerja, untuk berkontribusi di negara ini dan berkontribusi di negara-negara lain tempat kita berbisnis. Saya pikir mungkin masih ada kelompok yang lebih penting yang merasa satu-satunya tanggung jawab adalah ke Wall Street." Bukan hanya bicara juga. Di bawah kepemimpinan Cook, Apple telah beralih ke 100% energi terbarukan untuk semua fasilitas perusahaannya di AS dan di 23 negara lain. Dia telah bekerja untuk meningkatkan keragaman dalam teknologi dan untuk menyediakan materi pendidikan ke perguruan tinggi untuk membantu lebih banyak orang menjadi pengkode. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang kebijakan etika Apple di halaman tanggung jawab pemasoknya. Atau lihat Tim Cook berbicara tentang kepemimpinan etis dalam wawancara Universitas Duke ini Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, kepemimpinan yang etis rumit. Anda akan selalu memiliki kritik, dan jika Anda mencoba untuk bersikap etis, Anda akan menghadapi tuduhan kemunafikan, tetapi yang penting adalah melakukan apa yang Anda bisa, mengakui bahwa kesempurnaan itu tidak mungkin tercapai. Langkah Selanjutnya Dalam tutorial ini, Anda telah belajar apa itu kepemimpinan etis dan apa manfaat dari kepemimpinan etis. Anda juga telah melihat bagaimana menerapkannya dan menciptakan budaya etis di organisasi Anda. Tetapi bahkan jika Anda telah menciptakan budaya etis, kepemimpinan etis masih merupakan pekerjaan penuh waktu. Anda harus terus menghadapi dilema etika yang muncul dan menegakkan kode etik Anda. Penting juga untuk terus mengevaluasi perilaku Anda sendiri dan memastikan Anda memenuhi standar yang Anda tetapkan. Akan ada saat ketika dilema etika itu rumit dan tidak selalu jelas apa yang benar untuk dilakukan. Dalam kasus-kasus tersebut, ada baiknya untuk mengingat bahwa kepemimpinan etis bukanlah pengejaran individu. Berbicara dengan banyak karyawan Anda dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan tidak hanya akan menghasilkan hasil yang lebih baik, tetapi juga akan membuat mereka merasa diikutsertakan dan dihargai. Orang-orang mungkin tidak semuanya setuju dengan setiap keputusan yang Anda buat, tetapi semakin transparan dan jujur ​​Anda dan semakin Anda terikat pada nilai-nilai yang telah Anda tetapkan, semakin mereka akan memahami dan menghormati keputusan tersebut. Itulah inti dari kepemimpinan yang etis. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kepemimpinan moral dan etika bisnis, bacalah beberapa tutorial kami lainnya tentang nilai dalam bisnis. Jika bisnis Anda belum memiliki rencana untuk kepemimpinan etis di tempat, mengapa tidak menggunakan langkah-langkah yang diuraikan dalam tutorial ini untuk mulai mendorong budaya etika?
Uangkuliah tunggal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa per semester berdasarkan kemampuan ekonominya. Uang kuliah tunggal dibayarkan oleh mahasiswa pada setiap awal semester menjelang proses pembelajaran sesuai kalender akademik. 4. Penjelasan UKT dan BKT yang dikutip dari Website UIN Jakarta.
Pada pembelajaran 1 Tema 7 Kepemimpinan Subtema 1 Pemimpin Di Sekitarku pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia kita akan belajar tentang pembicara dan pendengar pada pidato dengan benar, tempat dan suasana pidato, serta menyusun konsep urutan isi pidato. Pada muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam akan mempelajari perbedaan ciri laki-laki dan perempuan setelah masa pubertas. Sedangkan pada muatan SBdP akan belajar tentang membuat rencana karya poster untuk menyikapi ciri-ciri pubertas yang MengamatiPerhatikan gambar di bawah 1. Menurutmu, kegiatan apa yang ditunjukkan pada gambar di atas?Pada gambar di atas orang-orang sedang melakukan rapat musyawarah2. Apakah kamu pernah menyaksikan rapat RT di lingkunganm Coba Ketika akan memperbaiki jalan perkampungan kami. Rumah yang saya tempati dijadikan tempat pelaksanaan rapat/musyawarah persiapan perbaikan jalan. Saya turut membantu menyiapkan konsumsi bagi peserta rapat/musyawarah. Dalam rapat tersebut dibentuk panitia perbaikan jalan. Peserta musyawarah dengan penuh antusias dan penuh kekeluargaan menyampaikan pendapat mereka masing-masing3. Apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin?Seorang pemimpin harus mampu memimpin jalannya rapat dengan baik, mampu mengorganisasikan kegiatan rapat, menampung pendapat, mengatur kegiatan rapat, mampu mengelola dengan baik bila ada konflik, mengambil keputusan, serta mampu memecahkan masalah4. Menurutmu, kemampuan apa yang harus dimilki oleh seorang pemimpin?Mampu mengorganisasikan anggota, kemampuan manajerial/pengaturan, kemampuan memecahkan masalah/problem solving, Mampu mempersatukan anggota5. Apakah kamu ingin menjadi pemimpin? Coba, Saya ingin menjadi pemimpin. Alasan saya ingin menjadi pemimpin adalah saya bisa melakukan perubahan dengan cepat apa-apa yang menurut saya kurang baik dengan saya sebagai penggerak/pelopor utama. Langkah-langkah awal yang saya ambil dalam mempersiapkan diri sendiri jadi pemimpin adalah dengan tekun belajar, beribadah dengan tekun, berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan sekitar, mengembangkan sikap toleransi, dan RT, Sang Pemersatu Kampung Sehat Melati menjadi kampung percontohan. Kampung ini sering dikunjungi masyarakat dari berbagai penjuru. Lingkungan yang bersih, warga yang sehat, dan warga yang kreatif sering diliput berbagai media untuk dijadikan panutan masyarakat. Tidak seperti lazimnya pemukiman lain, warga Kampung Sehat Melati mendaulat seorang ibu sebagai ketua RT. Ia adalah Ibu Erika, seorang guru sekolah dasar yang ramah, bersahaja, dan juga berwibawa. Bagi warga, Ibu Erika adalah pengayom yang selalu bisa mereka datangi untuk mencari solusi berbagai Erika menyadari bahwa kehidupan bermasyarakat kadang menimbulkan perselisihan. Perselisihan karena adanya perbedaan nilai-nilai antaranggota masyarakat. Oleh karena itu, Ibu Erika berinisiatif untuk memperbanyak kegiatan yang melibatkan seluruh warga. Senam sehat bersama, misalnya, bukan sekedar ingin mewujudkan masyarakat sehat, tapi juga bertujuan mempererat hubungan antarwarga. Setelah senam, warga berkumpul di lapangan. Mereka bergantian membawa makanan kecil untuk dinikmati bersama sambil bertukar Erika juga mengajak warga mempraktikkan pengelolaan sampah mandiri. Untuk memotivasi warga, Ibu Erika ikut bekerja membersihkan lingkungan dalam setiap kegiatan kerja Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Ketika memaparkan rencananya, di hadapan seluruh warga ia menyampaikan ajakannya, “Selamat pagi Bapak dan Ibu, selamat datang di acara kebersamaan yang diadakan di hari Minggu ini. Saya sangat senang dapat bertemu seluruh warga pada acara yang menyatukan kita semua.”“Bapak dan Ibu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pentingnya kebersamaan untuk kesejahteraan warga. Kesejahteraan yang saya maksud kali ini adalah kesehatan. Bagi saya, warga yang sejahtera adalah warga yang sehat.”“Wargaku tercinta. Kita boleh berbangga, kampung kita dijadikan contoh oleh banyak pihak. Pola hidup bersih yang kita nikmati hasilnya, ternyata tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Masih banyak hal yang harus kita kembangkan bersama untuk menjadi lebih baik, lebih sehat, dan lebih sejahtera.”“Untuk melanjutkan cita-cita mewujudkan kampung sehat, saya mengajak seluruh warga aktif terlibat dalam Pos Pelayanan Terpadu yang akan kita kelola bersama. Mari kita berusaha mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri. Saya percaya bahwa kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian kita semua. Saya menunggu peran setiap warga.”“Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga bapak dan ibu demi kesehatan lingkungan terdekat. Bukan pundi uang yang akan bertambah, tetapi pundi amal yang akan berlimpah. Bukan untuk ketenaran nama sebagai orang hebat, tetapi demi kehidupan kampung yang sehat dan kuat.”“Bapak dan Ibu, terima kasih atas seluruh dukungan yang telah diberikan selama ini. Terima kasih juga telah datang ke acara rutin bulanan di hari ini. Semoga pertemuan kita kali ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh warga.”Ternyata, kerelawanan para dokter dan perawat memang dinikmati dan bahkan menular ke warga lain. Banyak warga yang menawarkan tenaga untuk bergantian melakukan pelayanan timbang berat badan, membuat kartu sehat, mengingatkan jadwal imunisasi, bahkan memasak makanan sehat sekali sepekan untuk dibagikan kepada Kampung Sehat Melati sangat beruntung memiliki sosok Ibu Erika sebagai ketua RT. Kampung Sehat Melati tidak sekadar rindang, bersih, dan sehat. Dengan teladan serta nilai-nilai luhur yang ditularkannya, kehidupan warga berjalan rukun, tenteram, dan telah membaca bacaan ”Ibu RT, Sang Pemersatu”. Jawablah pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan tersebut. Tuliskan dalam bentuk peta pikiran seperti nama pembicara dalam pidato pada bacaan?Siapa pendengar pidato?Warga kampung Sehat MelatiBagaimana sikap kepemimpinan ibu RT dalam bacaan itu?Sikap kepemimpinan dari Bu Erika sangat baik. Penuh semangat, mampu memotivasi seluruh warganya dengan cara memberi contoh keteladanan, komunikatif dengan warga, peduli akan kebersihan dan kesehatan dari BerdiskusiBuatlah kelompok diskusi dengan teman-teman yang tinggal satu lingkungan denganmu misalnya satu RT/RW/desaSiapa ketua RT/RW atau kepala desa di lingkungan tempat tinggalmu?Kegiatan apa saja yang dipimpin oleh ketua RT/RW atau kepala desa di lingkunganmu?Tuliskan hasil diskusi kalian dalam bentuk peta pikiran seperti berikut.contohKemudian, ceritakan hasil diskusi kelompokmu kepada kelompok-kelompok tinggal di RT 03 RW 04 Desa Wangon, nama ketua RT di tempat tinggalku adalah Bapak Sudirman. Beliau bertugas membantu menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, emelihara kerukunan hidup warga, dan enyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakatTugas Kepala Desa Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatanTugas Ketua RT Membantu menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerahMemelihara kerukunan hidup wargaMenyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakatTugas Ketua RWMenggerakkan swadaya gotong royong partisipasi masyarakat di wilayahnyaMembantu kelancaran tugas pokok LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di desa dan kelurahan dalam bidang pembangunanAyo BerdiskusiDalam bacaan “Ibu RT, Sang Pemersatu”, selain ada pembicara yang menyampaikan pidato dan pendengar, ada juga tempat berlangsungnya pidato dan suasana ketika pidato disampaikan. Coba, tuliskantempat pidato, dansuasana saat disampaikannya jawabanmu secara bergantian. Jika ada perbedaan, diskusikan dengan Rencana mendirikan PosyanduPembicara Ibu ErikaPendengar Warga KampungTempat Balai desaUrutan isi pidato 1 Pembukaan 2 Memotivasi warga kampung.3 Meminta peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu 4 Mengajak tenaga kesehatan untuk menyisihkan waktu membantu pelaksanaan posyandu. 5 PenutupAyo MencobaBerdasarkan pidato pada bacaan “Ibu RT, Sang Pemersatu”, lengkapi bagan BerdiskusiAmatilah gambar perbedaan fisik laki-laki sebelum dan setelah masa pubertas? Diskusikan bersama teman sekelompokmu, lalu bacakan hasilnya di depan kelompok-kelompok masa pubertas Suara belum berat dan besarBahu dan dada belum melebar/lebih bidangBelum tumbuh jakun pada leherBelum tumbuh kumis, jambang dan jenggotBelum tumbuh rambut pada ketiak dan alat kelaminSetelah masa pubertas Suara sudah lebih berat dan besarBahu dan dada sudah melebar/lebih bidangSudah tumbuh jakun pada leherSudah tumbuh kumis, jambang dan jenggotSudah tumbuh rambut pada ketiak dan alat kelaminPerubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari. Mungkin kamu akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi masa pubertas yang akan kamu Menjaga kebersihan masa pubertas, aktivitas kelenjar minyak dan kelenjar keringat meningkat. Akibatnya, wajah mudah berjerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Mandilah dua kali sehari dan kenakan pakaian yang mudah menyerap keringat. Apabila keringatmu berlebih, bersihkan tubuhmu dan gantilah pakaianmu. Pakaian yang lembap oleh keringat menjadi sarang kuman. Kuman dapat menyebabkan bau tidak sedap dan menimbulkan penyakit Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan diperlukan untuk pertumbuhan badan. Pilihlah makanan yang berasal dari bahan-bahan segar dan diolah dengan cara yang sehat, misalnya tanpa pengawet, pemanis buatan, atau penyedap rasa. Perbanyak pula minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar berupa Hati-hati dalam bergaul dengan lawan masa puber, organ reproduksi telah aktif. Oleh karena itu, sebaiknya kamu bergaul dengan lawan jenis dalam batas yang wajar. Hindari berdua-duaan antara laki-laki dan Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai ini akses untuk bacaan dan tontonan dengan mudah dapat kita peroleh. Namun, pilihlah bacaan dan tontonan yang baik, menambah wawasan, dan sesuai umurmu. Hindari membaca bacaan dan menonton tontonan Rajin beribadah sesuai agama rajin beribadah, kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita akan mematuhi aturan-aturan agama untuk berperilaku dan berbuat sesuai tuntunan BerkreasiDari pembelajaran pada tema 6, kamu telah mengetahui masa pubertas. Kamu juga telah mengetahui cara menyikapi masa pubertas. Coba, buatlah rencana karya berisi cara menyikapi masa pubertas. Kerjakan bersama kelompokmu. Kamu dapat membuat poster atau buklet sederhana. Tuliskan rencana karya yang akan kamu buat dalam bentuk seperti KaryaJenis Karya PosterBahan dan alat kertas karton warna putihCat posterPensilpenghapusSpidolKuasGambar dari koran bekas/majalahIsi dalam karya Berupa perilaku dan kebiasaan positif yang harus dilakukan oleh remaja dalam menyikapi masa pubertas, dan dalam bentuk sebuah tulisan yang singkat dan didukung oleh gambar-gambar yang sesuaiContoh poster menyikapi masa pubertasAyo RenungkanPengetahuan apa yang kamu pelajari hari ini?Keterampilan apa yang kamu latih pada hari ini?Sikap apa yang kamu kembangkan pada hari ini?Pada hari ini saya telah mempelajari pengetahuan tentang kepemimpinan di daerahku dan belajar masa pubertas anak dan dewasa. Harti ini saya berlatih keterampilan membuat poster kesehatan oragan reproduksi. Sedangkan sikap yang saya kembangkan adalah sikap selalu beryukur, kompak dalam kerja kelompok dan selalu jujur.
Sejaksaya menjadi Sekretaris RW.03 (Periode 2008 - 2011) hingga menjadi Ketua RW.03 (Periode 2011 - 2014) ada hal yang sulit dilakukan, semoga Bp. H. Anton Ardiantho bisa memperbaiki ini. Bendahara RW. 03 (Periode 2008 - 2011), Bp. Dradjat H. D., MM., berkata: "Kita hidup di lingkungan yang tingkat kepedulian dan partisipasi warganya sangat
 Vbuzz Jumat, 13 Januari 2017 - 1339 WIB – Masih ingat di otak saya, saat dulu ketika saya duduk di bangku SMA, tepatnya saat kelas II. Saya melihat sosok kepala sekolah yang penuh dengan kewibawaan dan gaya yang karismatik memimpin tempat dimana saya menimba ilmu. SMA Santa Yosep yang berada di Musirawas, Palembang adalah SMA swasta dan tidak banyak juga muridnya. Sosok kepala sekolah itu adalah inspirasi bagi saya. Berkat beliau saya jadi terobsesi ingin menjadi seorang pemimpin yang penuh kewibawaan dan 2007 adalah tahun pertama saya menjadi seorang pemimpin, meskipun hanya menjadi seorang ketua RT. Saya cukup puas karena impian saya selama ini akhirnya terwujud. Awal mula saya terpilih menjadi ketua RT karena saya ditunjuk langsung oleh mantan ketua RT terdahulu untuk meneruskan kewajiban yang ia jalani selama ini. Terdapat tiga kandidat yang dipilih untuk menjadi seorang ketua RT, namun sayalah yang terpilih untuk meneruskan amanat menjadi ketua RT. Puji sukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas terpilihnya saya menjadi ketua RT. Di tahun pertama saya menjabat, saya menjalankan program lingkungan hijau. Sebuah program untuk menghijaukan setiap sisi jalan di lingkungan RT saya. Program ini pun didukung oleh kelurahan setempat dan tentunya juga dukungan dari warga untuk menjaga setiap tanaman yang berada di sisi menjadi seorang ketua RT, saya juga bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Rutinitas sehari-hari saya bekerja di pagi hari hingga sore hari, dan setibanya di rumah saya menjalankan amanat saya menjadi seorang ketua demi tahun telah saya lalui. Banyak program yang telah saya jalankan demi memajukan lingkungan RT saya. Sampai tiba saatnya akhir jabatan saya. Cukup puas rasanya memimpin dan memajukan sebuah lingkungan demi kenyamanan bersama. Tidak sedikit warga saya yang menyesalkan pergantian ketua RT ini. Namun sudah aturannya, dimana ketika seseorang sudah menjabat ketua RT selama dua periode ia harus digantikan di periode berikutnya. Tulisan ini dikirim oleh Audio Donadoni, Universitas Pancasila, Jakarta Seorang Pemuda Tusuk Pak RT hingga Tewas, Alasannya Kesal Liat Muka Polisi masih mendalami motif pelaku 17 Juni 2020
Pendidikankarakter secara internal itu bisa didapatkan dari peran keluarga dalam membentuk kepribadian atau karakter itu sendiri. Contohnya seperti peran ayah dalam keluarga, ibu, kakak, dan lain sebagainya yang bisa menjadi contoh yang baik buat karakter seseorang. Pendidikan karakter ini jadi sangat penting, karena sekitar 70% sifat dari
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Ketua Rukun Warga Ketua RW dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan mendapatkan usulan dana proyek pembangunan yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat. Karena, pada era reformasi telah terjadi perubahan model pengajuan usulan proyek pembangunan. Jika sebelumnya pembangunan proyek menerapkan pola dari atas ke bawah dana dikucurkan oleh Pemerintah Kota, maka saat ini pola pengajuan usulan pembangunan proyek dari bawah ke atas. Data penelitian ini didapat dari angket yang diisi oleh 350 Kepala Keluarga, di lingkungan RW 09, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Hasil 204 angket kembali diolah menggunakan metode analisis secara kuantitatif berupa regresi, pengolahan dengan bantuan SPSS ver. 24. Hasil uji statistik terhadap angket, menunjukkan bahwa keberhasilan mendapatkan dana proyek perbaikan sarana lingkungan sangat kuat di tentukan oleh gaya kepemimpinan “servant leader” yang diterapkan oleh Ketua RW 09 menunjukkan koefisien korelasi sebesar dibandingkan dengan “partisipasi masyarakat” koefisien korelasi sebesar Dalam hal ini, nampak bahwa perubahan model pengajuan dana pembangunan fasilitas, di Kota Bekasi, dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan servant leadership dan partisipasi masyarakat. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 50 PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 DOI Jurnal Ilmu Administrasi Publik Available online Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader dan Masyarakat untuk Keberhasilan Mendapatkan Proyek Pembangunan Infrastruktur Nining Purwatmini 1, Shalahudin 2, Hari Sapto Yudiarso3 1,2,3 Program Studi Manajemen Administrasi, Fakultas Bisnis, Universitas Bina Insani Bekasi, Indonesia Diterima Februari, 2020; Disetujui April, 2020; Dipublikasikan Juni, 2020 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Ketua Rukun Warga Ketua RW dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan mendapatkan usulan dana proyek pembangunan yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat. Karena, pada era reformasi telah terjadi perubahan model pengajuan usulan proyek pembangunan. Jika sebelumnya pembangunan proyek menerapkan pola dari atas ke bawah dana dikucurkan oleh Pemerintah Kota, maka saat ini pola pengajuan usulan pembangunan proyek dari bawah ke atas. Data penelitian ini didapat dari angket yang diisi oleh 350 Kepala Keluarga, di lingkungan RW 09, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Hasil 204 angket kembali diolah menggunakan metode analisis secara kuantitatif berupa regresi, pengolahan dengan bantuan SPSS ver. 24. Hasil uji statistik terhadap angket, menunjukkan bahwa keberhasilan mendapatkan dana proyek perbaikan sarana lingkungan sangat kuat di tentukan oleh gaya kepemimpinan “servant leader” yang diterapkan oleh Ketua RW 09 menunjukkan koefisien korelasi sebesar dibandingkan dengan “partisipasi masyarakat” koefisien korelasi sebesar Dalam hal ini, nampak bahwa perubahan model pengajuan dana pembangunan fasilitas, di Kota Bekasi, dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan servant leadership dan partisipasi masyarakat. Kata Kunci Peran Ketua RW, Hibah, Partisipasi Masyarakat, Usulan Pembangunan Abstract This study aims to look at the role of the Chairman of the Rukun Warga RW Chairman and community participation in the success of getting proposed development project funds based on the real needs of the community. Because, in the reform era there has been a change in the model of proposing development projects. If previously the project development applied a top-down pattern funds were disbursed by the City Government, the current pattern of submitting project development proposals is from the bottom up. The research data was obtained from a questionnaire filled out by 350 families, in RW 09, Kranji Sub-District, West Bekasi District, Bekasi City. The results of 204 questionnaires were re-processed using quantitative analysis methods in the form of regression, processing with the help of SPSS ver. 24. The results of statistical tests on the questionnaire, showed that the success of getting funding for environmental infrastructure improvement projects was very strong determined by the leadership style of "servant leader" applied by the Chairman of RW 09 showing a correlation coefficient of compared to "community participation" coefficient correlation of In this case, it appears that changes in the model for submitting funds for facility construction, in Bekasi City, are influenced by the application of servant leadership and community participation. Keywords The role of RW Chairperson, grants, community participation, development proposal. How to Cite Purwatmini, N; Sholahuddin; Yudiarso, H. S. 2020. Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader dan Masyarakat Untuk Keberhasilan Mendapatkan Proyek Pembangunan Infrastruktur. PUBLIKAUMA Jurnal Administrasi Publik UMA, 8 1 50-56 *Corresponding author niningbinainsani ISSN 2549-9165 Print ISSN 2580-2011 Online PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 51 PENDAHULUAN Perubahan kebijakan pengajuan usulan proyek pembangunan di pemerintah Kota Bekasi saat ini menggunakan pola dari bawah ke atas, memberikan kesempatan seluas-luasnya peran aktif masyarakat untuk membangun lingkungannya. Melalui pola kebijakan usulan pembangunan proyek pembangunan dari bawah ke atas, tentunya hasil pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat di lingkungan tersebut. Keterlibatan masyarakat mulai dari proses awal usulan pembangunan proyek diharapkan juga pengawasan pelaksanaan pembangunan proyek, akan lebih efektif karena masyarakat akan terlibat secara aktif. Usulan proyek pembanguanan yang dapat diajukan masyarakat dapat berupa pembanguanan jalan lingkungan, perbaikan fasilitas sosial atau rumah ibadah, pengadaan taman bermain anak-anak dan sebagainya. Mekanisme pengajuan usulan pembangunan proyek pembangunan diawali dengan pengajuan usulan masyarakat dari setiap Rukun Tetangga RT, melalui rapat warga dari setiap RT, lalu hasil dari pembahasan dari tingkat RT diajukan ke tingkat Rukun Warga RW. Kemudian pada tingkat RW, dipimpin oleh Ketua RW diadakan rapat antar Ketua RT untuk memilih usulan–usulan proyek pembanguanan yang menjadi prioritas kebutuhan warga di lingkungan tersebut. Setelah didapatkan hasil kesepakatan atas usulan-usulan proyek pembangunan yang menjadi prioritas, kemudian Ketua RW menyampaikan hasil tersebut ke tingkat Kelurahan. Keberhasilan RW 09 Kelurahan Kranji dalam mendapatkan 11 sebelas proyek usulan pembangunan untuk tahun anggaran 2015, merupakan sebuah prestasi yang perlu menjadi model bagi RW lainnya. Dengan adanya model pengajuan usulan proyek pembangunan seperti yang sudah dilakukan oleh warga RW 09 ini, kedepan diharapkan tujuan dari perubahan model pengajuan dana proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, akan bisa lebih banyak lagi penggunaan dana tepat guna dan tepat sasaran bagi masyarakat. “Servant leadership” atau kepemimpinan pelayanan, merupakan konsep kepemimpinan yang awalnya pada tahun 1970 diperkenalkan sebagai kepemimpinan etis oleh Robert K. Greenleaf Greenleaf, 2002. Kepemimpinan tipe ini sesuai untuk pemimpin dalam organisasi perusahaan maupun organisasi sosial. Penerapan budaya organisasi yang menggunakan gaya kepemimpinan pelayan menunjukkan bahwa pemimpin diharapkan dapat menerapkan manajemen konflik sesuai dengan keadaan di organisasi. Penelitian membuktikan adanya pengaruh budaya organisasi dengan kepemimpinan pelayan Widyastuti, 2016. Gaya kepemimpinan yang digunakan adalah gaya kepemimpinan pelayan serta manajemen konflik di PT. Indonesia Power - UBH di Jakarta. Konfirmasi mengenai keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pelayan servant leader, diwakili oleh 20 dua puluh pernyataan. Kepemimpinan melayani servant leadership merupakan persepsi karyawan atau anggota komunitas. Persepsi mengenai tipe atau gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang kepala bagian atau ketua komunitas. Gaya kepemimpinan mencakup, memiliki kerendahan hati, memiliki gambaran masa depan yang memberikan motivasi dalam mencapai gambaran masa depan. Selain itu, gaya kepemimpinan melayani memiliki kepercayaan serta keyakinan terhadap para karyawannya, mampu melayani atau memahami karyawannya. Melalui sikap, perilaku, nilai-nilai yang baik dalam kehidupan Purwatmini, Solahuddin & Yudiarso, Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader 52 sehari-harinya, pemimpin akan mempercayai kekuatan yang dimiliki oleh para pegawai atau karyawannya. Pemimpin hendaknya juga mendengarkan secara efektif, sehingga membuat karyawan merasa dihargai, serta memberikan motivasi atau kekuatan kepada para karyawanya Windiyani, 2016. Selain itu, penelitian lain Aji, 2015 ini terbukti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan, ketika seorang pemimpin menerapkan servant leadership. Dampak secara langsung terhadap kinerja, terutama ketika di dalam penerapannya, pemimpin menekankan pada pendekatan sosial untuk berbagai hal yang sifatnya bukan teknis pekerjaan dengan karyawannya. Partisipasi, dalam suatu komunitas masyarakat, menyatakan bahwa komunitas tersebut berupaya untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi berdasarkan kajian yang mereka lakukan terhadap masalah tersebut, lalu menentukan pilihan terhadap berbagai alternatif pemecahan masalah, yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan komunitas tersebut Sumaryadi, 2010. Selain itu Supriadi, 2001 menyatakan bahwa partisipasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam sebuah komunitas, guna membuat keputusan, dalam hal ini, keputusan tersebut dibuat berdasarkan saran, aspirasi dan pendapat setiap anggota komunitas di dalam kelompok tersebut. Uphoff, 1980 menyampaikan bahwa terdapat 4 empat jenis partisipasi, yaitu pertama, partisipasi dalam pembuatan keputusan. Partisipasi kedua, partisipasi ketika melaksanakan kegiatan, sedangkan yang ketiga adalah partisipasi dalam memanfaatkan hasil keputusan, pada gilirannya adalah partisipasi dalam melakukan evaluasi setiap kegiatan yang dilakuakan berdasarkan keputusan yang dibuat bersama. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif inferensial, menurut Sugiyono, 2013, penelitian kuantitatif inferensial mencoba melihat hubungan atau kausal sebab akibat, dalam hal ini adalah hubungan peran Ketua RW dan partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan mendapatkan dana proyek pembangunan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Penelitian di lakukan berdasarkan alur proses berikut Sumber pengolahan dalam penelitian Gambar 1 Alur proses kegiatan yang diteliti Untuk memperoleh data akurat yang dapat dipercaya kebenarannya, dan relevan terhadap masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 350 Kepala keluarga di lingkungan RW 09 Keluarahan Kranji. Kemudian dilakukan wawancara untuk memastikan beberapa pernyataan dan temuan dari hasil angket. Mengacu pada jumlah populasi 485 kepala keluarga, dengan tingkat kepercayaan 95% margin of error 5%, maka angket disebarkan kepada 350 Kepala Keluarga, yang secara proporsional mewakili 485 Kepala Keluarga di 7 tujuh RT Di lingkungan RW 09 Kelurahan Kranji. Penyebaran sebanyak 350 angket, guna mengantisipasi pengembalian 65%, agar dicapai jumlah 219 responden sebagai random sampling. jumlah ini di dapat dari rumus Slovin Ellen, 2017, yaitu Purwatmini, Solahuddin & Yudiarso, Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader 54 n = jumlah sampel 219 kepala keluarga N= jumlah populasi 485 kepala keluarga e = marjin error 5 %. Angket yang telah diisi, kembali sebanyak 204 angket, dan ini cukup memadai jika mengacu pada hasil perhitungan rumus Slovin, sebanyak 219 sampel. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan, baik antara sampel pria dan wanita, maupun antar kelompok usia. Kuisioner yang disebarkan kepada 350 kepala keluarga berisikan pertanyaan atau pernyataan yang menunjukkan variabel “keberhasilan mendapatkan dana hibah pembangunan” sebanyak 9 sembilan pernyataan/ pertanyaan. Untuk variabel “peran serta masyarakat” dikonfirmasi melalui 8 delapan pertanyaan/ pernyataan. HASIL DAN PEMBAHASAN Peran dan Fungsi Ketua RW, sebagai pemimpin pada unit terkecil masyarakat di Indonesia, diatur di dalam aturan tentang “Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa” atau Sebutan lain, diatur mengenai keberadaan organisasi dan kepengurusan Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Penataan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2001. Kemudian Pemerintah Daerah menetapkan peraturan yang berlaku di daerah masing-masing, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah. Peraturan ini memberikan petunjuk tentang “Pedoman Pembentukan dan Tata Cara pemilihan pengurus Rukun Warga RW”, selain itu masing-masing daerah mengatur tentang hak dan kewajiban pengurus RW, tugas dan fungsi Ketua, Sekretaris dan perangkat RW, serta masa bakti kepengurusan RW. Dalam hal Peratuiran Daerah mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang warga, agar memenuhi kriteria sebagai pengurus, baik RW maupun pengurus RT. Hal lain yang dituangkan di dalam peraturan daerah tentang “Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa”, adalah musyawarah antar anggota untuk membuat keputusan yang berdampak kepada kondisi seluruh warga masyarakat komunitas, aturan tentang keuangan dan kekayaan RT dan RW. Tugas pokok ketua RW menurut peraturan daerah kota Bekasi no. 5 tahun 2015 tentang pedoman pembentukan Rukun Warga RW, Rukun Tetangga RT, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Kota Bekasi pada Bab III pasal 4, pasal 5 dan pasal 6 adalah sebagai berikut, tugas pokok ketua RW sebagai pelayanan warga, sebagai kepanjangan tangan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah, menjamin terciptanya kondisi kehidupan rukun di kalangan warga, serta menjamin terciptanya rasa persatuan dan kesatuan antar warga pada gilirannya menggerakkan warga untuk bergotong royong dalam melaksanakan pembangunan guna kemaslahatan lingkungannya. Selain memiliki tugas pokok, ketua RW berfungsi untuk mengkoordinasian antar warga, melaksanakan fungsi sebagai penghubung antar warga dengan Pemerintah Daerah, serta penanganan masalah-masalah sosial masyarakat yang dihadapi warga. Mengacu pada tugas pokok dan fungsi ketua RW tersebut, maka keterampuilan servant leader yang diterapkan oleh ketua RW 09, Kelurahan Kranji, Kota Bekasi. Keterampilan mendengarkan, ketua RW sebagai servant leader di unit terendah pemerintahan Indonesia, nampak pada setiap urun rembug warga, ketua RW mendengarkan segala hal yang menjadi aspirasi masyarakat, utamanya ketika mengajukan dana hibah pembangunan kepada Pemerintah Daerah Kota Bekasi. Ketika harus berempati, ketua RW merasakan gangguan bagi para warga, yang disebabkan oleh rusaknya fasilitas lingkungan, dalam hal ini adalah rusaknya jalan di lingkungan RW 09 Kelurahan Kranji, Kota Bekasi, namun tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kota Bekasi. Oleh karenanya, keterampilan healing oleh Ketua RW 09, dilakukan dengan mengundang warga, melakukan rapat tingkat kelompok kecil untuk urun rembug, lalu rapat tingkat ketua RT, guna mencari pemecahan masalah dan melakukan urun rembug tahapan dan kegiatan pemecahan masalah tersebut. Rapat ini menunjukkan bahwa Ketua RW 09 peduli pada kebutuhan masyarakat agar masyarakat merasa nyaman dan tidak terganggu, dengan PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 55 ketersediaan sarana lingkungan yang memadai. Persuasive yaitu pendekatan secara halus yang dilakukan oleh ketua RW 09 kelurahan Kranji sebagai servant leader membuat warga masyarakat RW 09 merasa nyaman, sehingga pada gilirannya, anggota komunitas dengan sukarela turut ambil bagian dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus RW 09. Ketika anggota aktif dalam setiap kegiatan, maka akan mudah juga bagi pengusru RW 09 untuk menyusun rencana kerja termasuk rencana pengajuan hibah kepada Pemerintah Kota Bekasi, guna perbaikan sarana lingkungan RW 09, diharapkan berdampak pada kenayaman bagi warga RW 09. Kenyamanan warga menuju kepada produktivitas warga dalam berkegiatan, baik secara sosial maupun ekonomi. Penyusunan rencana kerja oleh Ketua RW bersama warga RW, didasarkan pada foresight, dalam hal ini penyusunan rencana kerja berdasarkan kenyataan masa kini serta keinginan kemajuan di masa depan, sekaligus mengantisipasi berbagai masalah potensial yang akan muncul, jika keputusan diterapkan. Berbasis pada pengalaman sebagai pengurus RT di lingkungan RW 09, berbagai keputusan yang dibuat oleh ketua RW 09, didukung oleh warga, karena dipercaya akan sepenuhnya mendukung pengembangan kondisi warga dan lingkungannya. Stewardship and commitment itulah yang menjadi dasar pengembangan warga sebagai komunitas building community merupakan komitmen dari seorang servant leader untuk melayani semua fihak di dalam komunitasnya dalam keadaan saling percaya serta lebih mengutamakan keterbukaan. Hal-hal tersebut stewardship and commitment to build the community menjadikan pengembangan komunitas di lingkungan RW 09 tercapai. Terbukti dengan diloloskannya hibah perbaikan sarana lingkungan. Penerapan keterampilan servant leader oleh Ketua RW 09, terbukti dari hasil angket yang disebarkan ke warga RW 09. Pengujian terhadap variabel “servant leader”, menunjukkan nilai Cornbach Alfa sebesar 0, 643, dinilai data cukup valid. Tabel 1. Uji Realibilitas Bagi Variabel “Servant Leader” Reliabilitas data “servant leader” Sumber data diolah, 2019 Hasil pengujian terhadap variabel “peran serta masyarakat”, menunjukkan nilai Cornbach Alfa sebesar 0, 4i8, dinilai data cukup valid . Tabel 2. Uji Realibilitas Bagi Variabel “Peran Serta Masyarakat” Reliabilitas Data Peran Serta Masyarakat Sumber data diolah, 2019 Berikutnya, hasil pengujian realibilitas terhadap variabel “keberhasilan mendapatkan dana”, menunjukkan nilai Cornbach Alfa sebesar 0, 599, dinilai data valid. Tabel 3. Uji Realibilitas Bagi Variabel “Keberhasilan Mendapatkan Dana Hibah” Realibilitas Data Keberhasilan Mendapat Dana Sumber data diolah, 2019 Dari tabel di atas, terlihat besarnya koefisien Cronbach’s Alpha koefisien hitung reliabilitas alpha setiap variabel besarnya lebih besar dan mendekati 0,60 berarti bahwa pertanyaan kuesioner seluruh variabel adalah reliabel. Hanya saja pernytaan tentang peran serta masyarakat, menunjukan “kurang valid”. Purwatmini, Solahuddin & Yudiarso, Peran Ketua Rukun Warga Sebagai Servant Leader 56 Tabel 4. Uji Korelasi Antar Tiga Variabel Sumber data diolah, 2019. JK = variabel keberhasilan, JSL= variabel servant leadership, JPM = variabel peran serta masyarakat. Penelitian menunjukan bahwa penerapan gaya kepemimpinan melayani servant leadership oleh Ketua RW 09 Kelurahan Kranji, Bekasi Barat serta partisipasi masyarakat menghasilkan keberhasilan mendapatkan dana pembangunan infrastuktur. Hal ini dijelaskan oleh hasil wawancara dengan para warga RW 09 Kelurahan Kranji, yang mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan 11 sebelas paket dana pembanguanan dan perbaikan infrastruktur, dari 11 sebelas paket proposal yang di ajukan. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan “servant leader” yang dimiliki dan diterapkan dalam memimpin komunitas oleh Ketua RW 09 , kelurhan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat sangat berperan dalam mencapai komunitas nyaman dan produktif di lingkungan yang dipimpinnya. Keterampilan ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota Bekasi, yang menetapkan bahwa pengucuran dana hibah proyek-proyek pembangunan di lingkungan berdasarkan usulan dari kebutuhan masyarakat. Pengajuan proposal dana hibah dilakukan dari mulai tingkat RT kemudian kompilasi oleh RW 09 dan selanjutnya disampaikan ke Kelurahan Kranji akhirnya ke Kecamatan Bekasi Barat. Tingkat keberhasilan RW 09 cukup tinggi, Nampak dari didapatnya sejumlah 11 sebelas dana hibah proyek untuk pembanguan dan perbaikan infrastruktur. Secara statistik dapat disimpulkan bahwa ketika instrumen yang berisi 37 tiga puluh tujuh pernyataan, mewakili 3 tiga variabel tentang “keberhasilan mendapatkan dana hibah perbaikan infrastruktur/ jalan lingkungan”, variabel “partisipasi masyarakat” dan variabel “servant leader” yang diterapkan oleh ketua RW 09 kelurahan Kranji, kecamatan Bekasi Barat, menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan “servant leadership” guna menarik peran masyarakat, menunujukkan hasil signifikan secara statistik ditunjukkan oleh tingkat korelasi yang kuat sebesar Peran serta masyarakat meyakinkan pihak pemberi hibah bahwa dana hibah yang dikucurkan, memang digunakan untuk kepentingan lingkungan warga, serta sesuai dengan kebutuhan warga. Pernyataan dalam angket menggali dan mengkonfirmasi karakter ketua RW 09, yang memang secara konsisten menerapkan karakter “servant leadership”. Penerapaan karakter ini mendorong peran serta warga masyarakat dalam semua hal, terutama “urun rembug” guna menyelesaikan masalah yang muncul di kalangan dan di kawasan RW 09 , kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat. “Urun rembug” merupakan bentuk partisipasi masyarakat di lingkungan RW 09 Kelurahan Kranji, baik ketika mencari jalan pemecahan masalah, maupun menyusun proposal guna mendapatkan dana hibah pembangunan dan perbaikan infrastruktur. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada Warga RT 09 204 Kepala Keluarga dari tujuh Rukun Warga, Kelurahan Kranji Kecamatan Bekasi Barat, untuk pertisipasi memberikan jawaban pada angket yang telah menjadi dasar pembuatan naskah penelitian ini. Juga terima kasih kepada Kemenristekdikti, untuk pendanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Aji, M. 2015. Pengaruh Servant Leadership Terhadap Kinerja Dengan Burnout Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan PT. Intiroda Makmur Persada Tbk, Tangerang. Doctoral dissertation. Andreeyan, R. 2014. Studi tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Sambutan PUBLIKAUMA Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 1 2020 50-56 57 Kecamatan Sambutuan. Kota Samarinda. . Journal Administrasi Negara , 1938-1951. Block, P. 1993. Stewardship Choosing service over self-interest. California Berrett-Koehler . Daerah, P. 2005. Pedoman Pembentukan Rukun Tetangga RT, Rukun Warga RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM. Kota Bekasi Pemerintah Kota Bekasi. Dwiningrum, S. I. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Ellen, S. 2017. Slovin's formula for sampling technique. Ghozali., K. K. 2013. Teknik Penyusunan Skala Likert Summated Scales dalam Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Fatawa Publishing. Semarang. Fatawa Publishing. Semarang. Ginting, R. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang di Kabupaten Sarolangun. Yogyakarta. Repository Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada. Greenleaf, R. K. 2002. Servant Leadership, A Journey inti the Legitimate Power & Greatness. New York Paulist Press. Kali, A. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Paneki Desa Pombewe. Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Kali, Agustinus. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Jurnal Mektek Tahun XII No. 3. Kranji, S. E. 2014. Juknis Pelaksanaan Musrenbang. Bekasi Kelurahan Kranji. Purnamasari, I. 2007. Studi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Cibadak. Kabupaten Sukabumi. Semarang Repository Pascasarjana. Universitas Diponegoro. RI, D. 2004. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta DPR RI. RI, D. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta DPR RI. Satries, W. I. 2011. Mengukur Tingkat Partisipasi Masyarakat Kota Bekasi Dalam Penyusunan APBD Melalui Pelaksanaan Musrenbang . Jurnal Elektronik Kybernan. Vol. 2 2, 89-130. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung CV Alfabeta. Sumaryadi, I. N. 2010. Sosiologi Pemerintahan dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi dan Sistem Kepemimpinan Pemerintah Indonesia. Bogor Ghalia Indonesia. Supriadi, F. D. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogya karta Adicita Karya Nusa. Uphoff, J. M. 1980. Participation's place in rural development seeking clarity through specificity. Cornall University World development. Widyastuti, T. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Pelayan Dan Budaya Organisasi Terhadap Pengelolaan Konflik. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 16 2. Windiyani, D. A. 2016. Hubungan Kepemimpinan Yang Melayani Servant Leadership Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi. Malang University of Muhammadiyah. ... Mendukung kegiatanan-kegiatan baik yang dihimbau olah lurah ataupun inisiatif warga terkait swadaya masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Selain RT, RW dan partisipasi masyarakat juga sangat berperan dalam keberhasilan usulan dana proyek pembangunan berbasis pada kebutuhan nyata [4]. ... Muhammad Sony MaulanaRaja SabaruddinNurmalasari NurmalasariPemanfaatan teknologi tepat guna diterapkan pada lingkungan RTRukun Tetangga-RW Rukun Warga akan meningkatkan kualitas peran dan fungsi RT/RW, apalagi RT/RW merupakan garda terdepan yang dapat mendukung pembangunan nasional. Dengan konsep layanan berbasis teknologi, RT/RW akan lebih dekat dengan warga terutama di masa pandemi covid 19 yang membatasi pertemuan tatap muka secara langsung. Dengan adanya peningkatan ini tentunya mendukung perkembangan masyarakat Indonesia ke arah society Tujuan dari penelitian ini adalah tahapan membangun dashboard aplikasi sistem pintar manajemen RT/RW berbasis online yang dapat menfasilitasi laporaan warga terhadap kondisi lingkungan sekitar RT/RW, berupa kerusakan fasilitas atau kondisi sosial di sekitar lingkungan RT/RW dan menjalankan fungsi administratif RT/RW secara digital. Metode pengembangan Aplikasi ini dengan metode SDLC Software Development Life Cycle dengan tahapan analisa kebutuhan data, perancangan dan desain perangkat lunak, pembuatan aplikasi programming dan uji coba aplikasi sebelum diimplementasikan kepada RT-RW. Hasil yang didapat berupa aplikasi dashboard yang bisa membantu fungsi dan peran RT/RW baik secara manajemen administratif, maupun penyebaran informasi dalam bentuk berita kegiatan seputar RT/RW. Kesimpulan bahwa API dari dashboard aplikasi ini dapat dikembangkan untuk membangun aplikasi mobile.... Sebagai bentuk pemerintahan terkecil, RT/RW melakukan berbagai fungsi seperti pelayanan administratif dalam bentuk surat pengantar RT/RW, mengumpulkan aspirasi masyarakat dalam bentuk laporan yang kemudian disampaikan langsung kepada lurah untuk ditindaklanjuti, mendukung kegiatankegiatan baik yang dihimbau oleh lurah ataupun inisiatif warga terkait swadaya masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup Purwatmini, Shalahudin & Yudiarso, 2020. ...Pada umumnya, pengurus RT/RW di Jakarta memiliki peran ganda yaitu sebagai pengurus masyarakat sekaligus kepala keluarga di rumahnya. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya fungsi pelayanan publik. Beberapa fungsi administratif menjadi terabaikan serta komunikasi antara warga dan Pengurus RT/RW kurang dapat berjalan. Untuk mengatasi persoalan itu perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang dapat memfasilitasi kebutuhan masing-masing pihak sesuai dengan kebijakan atau kondisi di wilayahnya. Teknologi informasi ini dikembangkan dalam sebuah aplikasi mobile berbasis android, yaitu Lingkoe, dengan tiga fitur utama yaitu melakukan pencatatan data kependudukan, menyampaikan berita penting, dan memberikan layanan administratif rutin kepada masyarakat. Aplikasi ini diterapkan pada warga di Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Lingkoe adalah MADLC Mobile Application Development Life Cycle, yang terbagi menjadi 2 tahapan yaitu tahap analisa dan tahap pengembangan. Penerapan aplikasi ini menghasilkan sistem pencatatan dan dokumentasi data kependudukan yang lebih tertata, dan lengkap, penyampaian informasi seputar lingkungan yang lebih tersebar serta pengurusan layanan administratif yang lebih cepat selesai. Selanjutnya untuk pengembangan aplikasi yang lebih luas dan dapat digunakan oleh lebih banyak pengguna dibutuhkan data yang lebih representatif dari beberapa wilayah lainnya. In general, the management of RT / RW in Jakarta has a dual role, namely as the community administrator as well as the head of the family in his house which causing less optimal function of public services. Several administrative functions have been neglected and communication between residents and the RT / RW management is not working well. To overcome this problem it was needed to develop an information system that can facilitate each other's needs according to policies or conditions in the region. This information technology was developed in an android-based mobile application, namely Lingkoe, with three main features, namely recording population data, delivering important news, and providing routine administrative services to the public. Lingkoe application is applied to residents in Duri Kepa Village, West Jakarta. The method used in developing the Lingkoe application is MADLC Mobile Application Development Life Cycle, which is divided into 2 stages, namely the analysis stage and the development use of this application results in a more organized and complete population data recording and documentation system, a more dispersed delivery of information about the environment and a faster completion of administrative services. Furthermore, for the development of applications that are broader and can be used by more users, will need more representative data from several other M. Cohen Norman UphoffOver the past few years, development specialists have expressed increasing concern over the lack of progress in altering the plight of the rural poor. Towards this end they are shifting from the capital-investment growth models of the 1960s to the more people-centred basic- needs approaches that are increasingly dominating development thinking in the 1970s. In the process, they are turning to a number of related development strategies, one of the most important and least understood of which is popular participation’. Increasing numbers of studies and activities are being undertaken to bolster government and donor capacity to promote participation in development programmes. Yet, with all these activities the disturbing fact is that there is little agreement on what participation is or on its basic dimensions. This article seeks to provide some order to the emergence of participatory concerns in the development literature, and to offer a carefully elaborated framework that clarifies the notion of rural-development participation’ and make it applicable to total-development Administrasi Negara SambutuanKota SamarindaKecamatan Sambutuan. Kota Samarinda.. Journal Administrasi Negara Pembentukan Rukun Tetangga RT, Rukun Warga RW danP DaerahDaerah, P. 2005. Pedoman Pembentukan Rukun Tetangga RT, Rukun Warga RW danDesentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam PendidikanS I DwiningrumDwiningrum, S. I. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta Pustaka formula for sampling techniqueS EllenEllen, S. 2017. Slovin's formula for sampling partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Paneki Desa PombeweA KaliKali, A. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Paneki Desa Pombewe. Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. Kali, Agustinus. 2011. Analisis partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pembangunan PLTMH di Jurnal Mektek Tahun XII No. 3.
SetiapRT dipimpin oleh ketua RT yang dipilih dalam musyawarah warga yang disahkan Desa atau Kelurahan. Meskipun begitu keberadaan RT sama halnya dengan RW, yaitu membantu Desa atau Kelurahan dalam melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat. Masyarakat mengikuti lomba kebersihan antar-RT sebagai salah satu kegiatan tingkat RT. Sumber
RT Rukun Tetangga adalah salah satu organisasi yang ada di masyarakat. Meskipun hanya organisasi kecil, RT memiliki struktur organisasi di mana setiap pengurus memiliki tanggung jawab masing-masing. RT sendiri merupakan satuan masyarakat di bawah RW. Jadi, RW adalah kumpulan dari beberapa RT. Baik RT, RW, atau organisasi kemasayarakatan desa yang lain memiliki tugas masing-masing yang sudah diatur dalam perundang-undangan, dan biasanya kepala RT sebagai perangkat desa yang ikut serta dalam mengelola dana desa. Lantas bagaimana tugas RT? Apakah susunan pengurusnya sama dengan struktur organisasi RW? Supaya lebih jelas, pada artikel ini akan dibahas mengenai struktur organisasi RT, beserta tugas dan fungsinya. RT Rukun Tentangga Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 6 ayat 1 Permendagri No. 18 Tahun 2018, bahwa RT merupakan salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa. RT dibentuk oleh pemerintahan desa sesuai dengan kebutuhan desa tersebut. Sehingga, hal-hal yang berkaitan dengan RT dan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang lain diatur lebih lanjut dalam peraturan desa masing-masing. RT dibentuk berdasarkan hasil arti musayawarah anggota masyarakat yang hasilnya dituangkan dalam sebuah berita acara. Hasil musyawarah tersebut ditetapkan dengan Keputusan kepala desa. RT memegang jabatan selama lima tahun mulai tanggal ditetapkannya. Pengurus RT sendiri dapat menjabat maksimal dua kali masa jabatannya secara berturut-turut maupun tidak secara berturut-turut. Kita juga perlu tahu bahwa anggota lembaga kemasyarakatan desa, termasuk RT dilarang menjadi anggota salah satu partai politik. Struktur Organisasi RT Struktur Organisasi RT Pembentukan struktur organisasi RT diatur melalui Permendagri Tahun 2018, kemudian diatur oleh peraturan bupati atau walikota untuk kemudian diatur kembali dalam peraturan desa masing-masing. Adapun struktur RT antara lain, sebagai berikut Ketua RT dan Wakil Ketua RT bertugas melakukan koordinasi semua kegiatan organisasi RT yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Ketua RT juga harus memberikan arahan-arahan teknis operasional dari organisasi kepada pengurus RT yang lain agar mengerti dan paham tentang tupoksinya masing-masing. Setelah itu, RT melaporkan hasil pelaksanaan tugas serta pengelolaan keuangan kepada masyarakat setiap pertemuan dengan tembusan kepala desa melalui ketua RW dalam waktu yang sudah ditentukan sesuai ketetapan pemerintah desa dan kabupaten/kota masing-masing. Secara organisasi, ketua RT memang bertanggung jawab kepada ketua RW. Namun, secara operasional, ketua RT bertanggung jawab kepada masyarakat. Sementara itu, sekretaris, bendahara dan pengurus RT lain bertanggung jawab kepada ketua RT. Sekretaris RT dan Wakil Sekretaris dan wakilnya memiliki tugas yang berhubungan dengan pelayanan kegiatan administrasi kepada seluruh anggota RT. Sekretaris juga berperan penting dalam mengurus surat menyurat, pemberian nomor surat yang dalam hal itu sangat penting keberadaanya oleh desa. Sekretaris menyelenggarakan kegiatan tata laksana organisasi RT, melakukan persiapan guna menyelenggarakan rapat serta kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas organisasi RT, melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dan tugas organisasi RT, mengelola barang inventaris yang dimiliki RT serta melakukan tugas lain yang diberikan oleh ketua RT. Bendahara RT Seperti bendahara pada umumnya, bendahara RT memiliki tugas untuk melakukan pengelolaan keuangan dan melaporkannya kepada ketua RT. Seperti menyusun anggaran kegiatan RT, mengelola pemasukan dan pengeluaran RT, menganalisa pemasukan tambahan dan pengeluaran yang tidak terduga. Tugas bendahara desa dalam penatausahaan ditunjang menggunakan buku. Laporan disampaiakan dalam pertemuan rutin yang sudah ditetapkan bersama. Tujuannya adalah agar pengelolaan keuangan dapat tertib dan transparan. Selanjutnya, dalam melaksanakan tugasnya, bendahara melakukan koordinasi dengan ketua, sekretaris dan seksi bidang. Seksi Bidang Berdasarkan pasal 8 Permendagri No. 18 Tahun 2018, formasi bidang dalam kepengurusan Lembaga Kemasyarakatan Desa, termasuk bidang dalam struktur RT dibentuk sesuai dengan kebutuhan tiap desa. Sebagai contoh, terdapat bidang-bidang yang biasanya terdapat dalam struktur organisasi RT sebagai berikut Seksi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial. Seksi pada bidang ini melaksanakan hal yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat seperti pendataan warga penerima subsidi dan bantuan, penyuluhan kesehatan, penggalangan dana, usul perbaikan sarana dan prasarana yang dimiliki RT. Seksi Keamanan dan Lingkungan Hidup. Seksi pada bidang ini melaksanakan tugas yang berhubungan dengan keamanan lingkungan RT dan desa. Seperti bersama RW mengelola siskamling, pengawasan terhadap orang asing yang masuk besera perizinan tempat di lingkungannya atas kesepakatan dengan ketua RT. Selain itu, seksi ini juga bertuga dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan hidup dalam lingkup RT. Seksi Pemberdayaan Perempuan. Seksi ini memiliki tugas seperti penyuluhan atau sekedar memberikan informasi mengenai program-program yang berhubungan dengan perempuan. Seksi ini juga berkoordinasi dengan organisasi pemberdayaan desa yang lain seperti dengan tim posyandu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anaknya. Tak jarang juga melalui seksi ini, RT melaksanakan pelatihan khusus ibu rumah tangga. Seksi Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya. Seksi ini melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pemberdayaan pemuda, pelaksanaan pentas seni, pembelajaran dan pelatihan kesenian bagi warganya atau pelaksanaan kegiatan olahraga rutin bagi warga masyarakat dalam lingkungan RT dan/atau bekerja sama dengan RW. Tugas RT Adapun tugas RT yang diatur dalam Pasal 7 Permendagri No. 18 Tahun 2018 antara lain, sebagai berikut Membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan RT baik ketua dan pengurus yang lain melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk membantu pelayanan pemerintahan desa untuk masyarakatnya. Misalnya membantu megurus pembuatan kartu keluarga dan akta kelahiran. Contoh lain adalah RT bersedia membantu menyampaikan keluhan kepada kepala desa terkait dengan permasalahan yang dialami dalam hidup bermasyarakat, misalnya keluhan tentang kemananan, tentang kesehatan, dan lain-lain. Membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan serta perizinan RT bertugas membantu kepala desa khusunya menyiapkan data kependudukan atau perizinan bagi masyarakat. Misalnya membantu mendata jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan, jumlah lansia, jumlah balita, remaja, orang dewasa, orang yang baru lahir, orang yang baru meninggal di lingkungan RT. Selain itu, RT juga membantu untuk mendata masyarakat yang belum memenuhi standar pemenuhan kebutuhan yang layak, jumlah warga yang putus sekolah dan hal lain yang dibutuhkan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa RT juga mempunyai tugas untuk melaksankan hal-hal yang diperintahkan oleh kepala desa. Biasanya tugas ini sifatnya urgent atau harus segera dilaksanakan. Misalnya meminta warga untuk mengirimkan warganya dalam acara pelatihan. Contoh lain misalnya RT diminta kepala desa untuk menangani warganya yang mengganggu ketertiban umum di desa. Fungsi RT Adapun fungsi RT sebagai lembaga kemasyarakatan desa antara lain sebagai berikut Menampung dan menyalurkan aspirasi dari masyarakat setempat Fungsi adanya organisasi RT adalah menampung kritik, saran dan masukan dari masyarakat terkait dengan kebijakan pemerintah desa atau permasalahan yang sedang mereka hadapi. Biasanya masyarakat melaporkan kepada ketua RT mengenai masalahnya. Kemudian, ketua RT mengadakan bersama masyarakat lain dan atau bersama dengan RW. Untuk kemudaian diselesaikan atau disampaikan kepada kepala desa apabila masalahnya menyangkut dengan kebijakan pemerintah desa. Menanamkan sikap persatuan antar warga masyarakat RT memiliki fungsi untuk memupuk persatuan antar warganya. Permasalahan yang timbul antar warga, dimusyawarahkan melalui rapat RT untuk mencari solusi bersama. Hal ini akan mengurangi tindakan main hakim sendiri dalam konflik yang terjadi di masyarakat. Melalui perkumpulan RT ini, silaturahmi masyarakat dapat terjaga sehingga dapat meningkatkan arti hidup rukun dalam masyarakat. Membantu meningkatkan kualitas pemerintahan desa Fungsi adanya RT ini adalah meningkatkan kualiatas pemerintahan desa, melalui bantuan pelayanan dan mempermudah urusan masyarakat terkait urusan birokrasi. Melalui organisasi RT ini juga, sistem pemerintahan desa lebih terkoordinasi. Mulai dari RT yang mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada RW, kemudian RW yang mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada kepala desa. Menyusun rencana, pelaksanaan, serta pengawasan pembangunan desa RT bersama RW dan masyarakat atas persetujuan kepala desa melakukan perencanaan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan desa. RT juga memantau kegiatan yang menganggu lingkungan desa. Seperti pengawasan terhadap kegiatan industri yang berada di lingkungannya atau memberikan laporan mengenai jalan yang rusak. Menumbuhkan dan menggerakkan partisipasi serta gotong royong dalam masyarakat Fungsi penting adanya organisasi RT adalah menggerakkan tiap individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya menggerakkan kegiatan gotong royong, penggalangan dana atau menggerakkan warga untuk membantu masyarakat lain yang sedang mengalami kesusahan. Meningkatkan kesejahteraan warganya RT memiliki fungsi menyejahterakan warganya. Hal ini berkaitan dengan tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan yang ada dalam contoh lingkungan masyarakat. Apakah warganya banyak yang belum bisa mencukupi kebutuhan, apakah banyak yang putus sekolah, ataukah banyak yang mengalami penyakit. Permasalahan yang terjadi pada masyarakat, untuk kemudian secara bersama dicari solusi penyelesaiannya. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam masyarakat RT berfungsi untuk membantu meningkatkan kemampuan masyarakat sesuai bidang keahliannya. RT melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan penghasilan dari keahlian mereka. Misalnya pelatihan pembuatan kerajinan, pelatihan beternak dan sebagainya. Itulah artikel yang bisa kami berikan terhadap ulasan dalam struktur organisasi Rukun Tentangga RT, tugas, dan fungsinya secara umum bagi masyarakat. Semoga bisa memberikan edukasi serta referensi bagi segenap pembaca semuanya. [su_box title=”Datar Pustaka”] Permendagri No. 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa [/su_box]
IrdS. 13q3t64008.pages.dev/43813q3t64008.pages.dev/39013q3t64008.pages.dev/51613q3t64008.pages.dev/55113q3t64008.pages.dev/61413q3t64008.pages.dev/41513q3t64008.pages.dev/78613q3t64008.pages.dev/10713q3t64008.pages.dev/35713q3t64008.pages.dev/53813q3t64008.pages.dev/42013q3t64008.pages.dev/87013q3t64008.pages.dev/79213q3t64008.pages.dev/97513q3t64008.pages.dev/86
cara pemimpin di lingkungan rt gimana